Berita Semarang
Ratusan Umat Tri Dharma Lakukan Doa Bersama di Klenteng Kebon Jeruk Semarang
Ratusan umat Tri Dharma lakukan doa bersama di Klenteng Kebon Jeruk, Semarang Barat.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan umat Tri Dharma lakukan doa bersama di TITD Low Lie Bio atau Klenteng Kebon Jeruk di Jalan Rorojonggrang Timur XIII no. 10 Semarang Barat.
Ritual tersebut dilakukan untuk memperingati hari yang suci Kwan Se Im Po Sat atau Dewi Welas Asih meningalkan duniawi.
Prosesi ritual bersama dipimpin oleh Pandita Dhamma Amaro dilaksanakan pada pukul 19.00-- 20.30 WIB
Prosesi ini diikuti oleh umat Tridharma dari bebagai kota di Jawa Tengah, bahkan ada yang datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan lain-lain.

Menurut Ketua Yayasan Klenteng Kebon Jeruk Indra Satya Hadinata, didampingi Untung Cahyadi dan Octaviany Samudra selaku Cia dan Hu Locu, acara tersebut rutin diadakan setiap Kauw Gwee 19 Imlek guna untuk meneladani sifat kasih sayang dewi terhadap umat manusia.
"Konon meskipun Dewi Kwan Im sudah menjadi Bodhisatva dan sudah saatnya masuk ke alam Nirwana atau alam dewa-dewi, namun beliau tetap lebih mengutamakan menolong umat manusia di bumi ini," jelasnya kepada Tribunjateng.com di Klenteng Kebon Jeruk di Jalan Rorojonggrang, Semarang Barat.
Dengan dipimpin oleh Pandita Dhamma Amaro para locu, pengurus dan umat, bersama-sama melantunkan parila-parila suci untuk para dewa-dewi.
Setelah itu, dilanjutkan doa khusus untuk bangsa dan negara Indonesia yang selama tiga tahun ini dilanda pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada menurunnya kondisi perekonomian.
"Dengan doa yang kita panjatkan bersama sama pada malam hari ini, semoga pemimpin bangsa ini yaitu Presiden Jokowi yang dibantu para menterinya dapat mengatasi masalah yang sedang kita hadapi saat ini," kata Pandita
Pandita menambahkan, acara doa bersama ditutup dengan memberikan penghormatan kepada Thian, para Hudco dan para Sien Beng.
"Sebagai acara penutup dari doa bersama ini dilakukan pradasikna yaitu berbaris mengelilingi altar sambil memberikan penghormatan kepada Thian, para Hudco dan para Sien Beng sebanyak tiga kali," imbuhnya

Setelah acara doa bersama dilanjutkan dengan kegiatan ramah tamah dan makan malam bersama.
"Suasana malam itu benar-benar sejuk tatkala kita melihat di halaman klenteng, beberapa kelompok umat asik berbincang bincang akrab dengan raut wajah yang ceria sekalipun sebagian wajahnya tertutup masker," ujarnya
Sebagai puncak acara sekaligus penutup rangkaian acara pada malam hari itu tepat pukul 00.00 WIB diadakan Upacara Kebesaran, dan diikuti oleh seluruh pengurus, panitia serta beberapa umat yang masih bertahan untuk mengikuti acara tersebut.
"Untuk upacara ini berlangsung sekitar setengah jam, lalu masing-masing berpamitan untuk kemudia pulang ke rumahnya masing-masing," tutupnya. (*)