Berita Internasional
41 Orang Tewas dalam Ledakan Tambang Batu Bara di Turkiye
Puluhan orang menjadi korban tewas dalam ledakan tambang batu bara di kota Amasra, Turkiye.
TRIBUNJATENG.COM, AMASRA - Puluhan orang menjadi korban tewas dalam ledakan tambang batu bara di kota Amasra, Turkiye.
Hingga Sabtu (15/10/2022), sedikitnya 41 orang dilaporkan meninggal dunia.
Insiden ledakan tambang Turkiye terjadi akibat meledaknya metana pada Jumat (14/10/2022) petang, dan merupakan salah satu kecelakaan industri terburuk di negara tersebut dalam beberapa tahun.
Baca juga: 10 Tewas dalam Ledakan Pom Bensin, Termasuk Gadis Cilik dan Ayahnya yang Sedang Beli Kue Ulang Tahun
"Kami mendekati akhir dari operasi penyelamatan," kata Menteri Energi Turkiye Fatih Donmez sambil menangis di tempat kejadian pada Sabtu (15/10/2022).
"Pencarian berlanjut untuk satu-satunya orang yang nasibnya tidak diketahui," katanya, seraya menambahkan bahwa api yang berkobar di terowongan setelah ledakan itu sekarang sebagian besar sudah terkendali.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turkiye Suleyman Soylu menyebutkan, 28 orang terluka akibat ledakan itu.
Soylu sebelumnya berujar, sekitar 110 orang berada di bawah tanah pada saat ledakan.
Tayangan televisi pada Jumat (14/10/2022) malam menunjukkan orang-orang yang cemas--beberapa dengan air mata berlinang--berkumpul di sekitar gedung putih yang rusak di dekat pintu masuk tambang untuk mencari kabar tentang teman dan orang yang mereka cintai.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, yang dijadwalkan terbang ke lokasi kecelakaan pada Sabtu (15/10/2022), bersumpah di Twitter bahwa insiden itu akan diselidiki secara menyeluruh.
Sebagian besar informasi awal tentang korban yang terperangkap di dalam berasal dari para pekerja yang keluar dengan relatif tidak terluka.
Akan tetapi, Wali Kota Amasra yaitu Recai Cakir menerangkan, banyak dari para korban selamat menderita luka serius.
Serikat pekerja pertambangan Maden Is di Turkiye mengaitkan ledakan itu dengan penumpukan gas metana, tetapi otoritas terkait lainnya merasa terlalu dini untuk menarik kesimpulan.
Tayangan televisi juga menunjukkan paramedis memberikan oksigen kepada para penambang yang keluar, kemudian membawa mereka ke rumah sakit terdekat.
Gubernur setempat berkata, tim yang terdiri lebih dari 70 penyelamat berhasil mencapai titik di lubang sekitar 250 meter di bawahnya.
Badan manajemen bencana Turkiye, AFAD, mengungkapkan bahwa percikan awal penyebab ledakan itu tampaknya berasal dari transformator yang tidak berfungsi.