Menunjang Proses Belajar Siswa di Sekolah Swasta, 6 MI Mendapatkan Bantuan Laptop dan Printer

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Guna mendukung proses belajar mengajar siswa di Kecamatan Kejajar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Wonosobo, memberikan bantuan Sarpras TIK kepada 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI), Senin (17/10/2022). 

Bantuan Sarpras berupa Laptop dan Printer  yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, di Pendopo Wakil Bupati dengan didampingi Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Wonosobo Tono Prihatono. 

Kadin Tono mengungkapkan,  pemberian Bantuan Sarpras TIK tersebut dianggarkan melalui APBD tahun 2022, yang mana pengadaan media pendidikan dilakukan dengan menggunakan mekanisme e- purchasing berdasarkan katalog elektonik (e-catalogue).

Hal tersebut bertujuan untuk mendukung proses belajar-mengajar bagi ke enam sekolah yang ada di Kecamatan Kejajar. 

Enam yang mendapatkan bantuan Sarpras tersebut diantaranya MI Ma'arif Campursari, MI Jojogan, MI Sembungan, MI Patakbanteng, MI Serangsari, dan MI Tambi. 

Pada kesempatan itu Wakil Bupati menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dikpora yang sudah memperhatikan sekolah-sekolah swasta. 

Dengan memberikan bantuan Sarpras TIK diharapkan dapat difungsikan untuk memajukan sekolah dengan memanfaatkan teknologi yang serba modern saat ini. 

"Saya menyampaikan terimakasih kepada Kepala Dikpora yang sudah memperhatikan sekolah-sekolah swasta utamanya MI Ma'arif, semoga dapat difungsikan untuk memajukan sekolah," ucapnya Wabup yang akrab dipanggil Gus Albar ini. 

Wabup Albar minta kepada MI Ma’arif agar mampu mengikuti perkembangan teknologi, dan jangan sampai ketinggalan zaman. 

"Saat ini sudah dengan teknologi yang serba modern, saya minta kepada MI Ma'arif, untuk mengikuti perkembangan, ikuti dengan sebaik-baiknya jangan sampai ketinggalan zaman," tambahnya. 

Selain itu Gus Albar mendorong sekolah swasta lainnya untuk menggali potensi yang ada di sekolah, masyarakat atau desanya. Baik terkait kesejarahan, budaya, kearifan lokal atau potensi lainnya yang dapat dimunculkan dan nantinya memajukan sekolah. 

"Seperti contohnya Desa Kreo yang memiliki potensi olahraga sepak takraw atau tenis meja, begitu juga di Desa Sembungan, Campursari, Jojogan, Tambi, Kalilembu, Serangsari dan yang lainya saya yakin ada potensi," katanya. 

Dengan penggalian potensi tersebut secara profesional diharapkan mampu menambah spirit bagi lahirnya potensi-potensi yang ada.
 
Sehingga memiliki kebanggan tersendiri yang diharapkan bisa berprestasi, berkiprah dan berkibar dikancah yang lebih luas.
 
"Akan menjadikan bibit-bibit unggul baik olahraga, seni dan sebagainya yang bisa dibanggakan, asal kita semangat dan tidak gampang menyerah, betul-betul dilakukan secara terencana dengan langkah dan pembinaan yang baik menuju ke arah itu," pungkas Gus Albar. (*)