Berita Internasional
92 Imigran Ilegal Ditemukan Tanpa Busana dan Luka-Luka di Perbatasan Yunani dan Turki
Sabtu (15/10/2022), sebanyak 92 orang ditemukan dalam kondisi tanpa busana di perbatasan Yunani dan Turki.
TRIBUNJATENG.COM - Sabtu (15/10/2022), sebanyak 92 orang ditemukan dalam kondisi tanpa busana di perbatasan Yunani dan Turki.
Tak hanya telanjang, orang-orang yang diketahui merupakan imigran ilegal tersebut ditemukan dalam kondisi tubuh luka-luka.
Para imigran gelap yang semuanya laki-laki tersebut akhirnya diselamatkan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: 4 Tahanan Tewas dalam Kebakaran Penjara yang Terkenal Kejam di Iran, 61 Lainnya Terluka
Rupanya orang-orang itu berasal dari Afghanistan dan Suriah.
Mereka disinyalir setelah menyeberangi Sungai Evros dengan perahu karet, menurut polisi Yunani.
Anak-anak termasuk di antara kelompok itu, kata juru bicara UNHCR, dikutip dari The Guardian.
Polisi Yunani pun telah menyelamatkan 92 imigran ilegal tersebut.
Badan pengungsi PBB menuntut penyelidikan mendesak atas penemuan 92 orang telanjang di perbatasan darat Yunani dengan Turki tersebut.
"Kami meminta penyelidikan penuh karena situasinya tidak jelas," kata Stella Nanou, juru bicara agensi di Athena.
“Kami selalu menentang perlakuan yang merendahkan dan kejam dan apa yang kami lihat sangat mengejutkan.”
Gambar-gambar migran telanjang pun tersebar, beberapa di antaranya menunjukkan tanda-tanda cedera atau luka-luka.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Yunani mengatakan orang-orang itu, para imigram ilegal telah bersaksi bahwa mereka dibawa ke daerah perbatasan tersebut dengan tiga kendaraan militer Turki sebelum diperintahkan untuk menanggalkan pakaian mereka dan sebelum naik ke perahu karet.
Kesaksian, katanya, diberikan selama penyelidikan bersama yang dilakukan oleh otoritas Yunani dengan pejabat dari Frontex, badan perbatasan Uni Eropa.
Para imigran tersebut langsung diberikan pertolongan, diberikan pakaian, makanan, dan ditahan di Polres Feres dan pos jaga perbatasan sejak Sabtu (16/10/2022).
Mereka akan dipindahkan ke pusat penerimaan dan identifikasi Fylakio dekat Orestiada, kota paling utara Yunani, dalam beberapa hari mendatang, di mana para pejabat UNHCR berharap bisa berbicara dengan mereka.