Kerusuhan di Kanjuruhan Malang
Tolak Rekomendasi TGIPF Soal Penyelidikan Suporter, Aremania: Kita Tidak Mau Polisi Asal Comot
Tolak Rekomendasi TGIPF Soal Penyelidikan Suporter, Aremania: Kita Tidak Mau Polisi Asal Comot
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Dia mengatakan, pernyataan itu harus betul-betul diselidiki.
"Harus dipastikan, apakah betul itu tindakan provokasi, jangan-jangan itu reaksi, kalau reaksi artinya ada perbuatan yang mendahului."
"Pada saat itu apakah benar-benar Aremania, itu juga rawan," kata Anjar melalui sambungan telepon pada Minggu (16/10/2022).
Dari informasi yang didapatkannya, ada suatu bentuk provokasi dari pihak tertentu kepada Aremania.
Namun, dia tidak mau menyebut siapa yang melakukan provokasi itu.
"Kalau Polri melakukan penyelidikan, biar Polri yang melakukan dulu, tapi berdasarkan keterangan teman-teman ada gambaran kenapa hal itu bisa terjadi."
"Saya enggak ingin berdebat, soal itu reaksi atau kita mendahului," ungkapnya.
Anjar berharap, penyelidikan merupakan jalan terakhir yang dilakukan dan mengedepankan adanya bentuk diskresi hukum.
Hal tersebut bukan berarti tidak taat atau tidak menghormati proses hukum.
"Kami menghormati proses hukum, ketika dilakukan itu memang kewenangan penyidik."
"Tetapi apakah tidak lebih bijak, makanya saya sepakat kalau ada diskresi atau bisa dilaksanakan atau tidak dilaksanakan," beber dia.
Namun, bila proses penyelidikan tetap dilakukan, dia berharap, proses yang dilakukan oleh Polri dijalankan dengan prinsip scientific crime investigation.
"Kalau memang dilakukan polri harus sebisa mungkin ilmiah, karena itu banyak kerumunan, kita enggak mau asal comot, kekhawatiran kami di sana," katanya.
Kontras yang Dampingi TPF Aremania Sebut Ada Intimidasi ke Saksi
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) yang mendampingi Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania menemukan adanya intimidasi dari pihak aparat terhadap korban dan keluarga korban tragedi Stadion kanjuruhan.