Berita Jateng
Pengprov PGSI Jateng 2022-2026 Resmi Dilantik, Pembinaan Usia Muda jadi Fokus Perhatian
Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah untuk periode 2022-2026 resmi dilantik.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah untuk periode 2022-2026 resmi dilantik.
Bertempat di Hotel Patra Semarang, sebanyak 26 PGSI Jateng termasuk ketua yang baru, Sujarwo, resmi dilantik oleh ketua umum Pengurus Pusat (PP) PGSI, Trimedya Panjaitan, Rabu pada (19/10/2022).
PGSI Jateng dibawah kepengurusan yang baru diharapkan mampu mendongkrak prestasi gulat Jawa Tengah utamanya di level nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Di PON Papua tahun lalu, gulat Jawa Tengah belum mampu menyumbang medali emas, dan hanya menyumbang satu medali perak.
Diharapkan di PON 2024, cabor gulat bisa menyumbang medali emas untuk kontingen Jawa Tengah.
"Kepemimpinan Pak Jarwo (ketua umum terpilih Pengprov Jateng 2022-2026) empat tahun kedepan saya harapkan Jateng bisa maju. Kalau di PON Papua belum bisa meraih medali emas, PON Aceh kita harap medali emas," kata Trimedya usai pelantikan.
"Background Pak Jarwo sebagai pegulat, dia tahu teknik, cara membina, kita harapkan bisa lebih maju," jelasnya.
Trimedya juga mengapresiasi PGSI Jateng mulai mengenalkan olahraga gulat sejak dini yakni dari tingkat SD, SMP. Diharapkan akan muncul bibit pegulat handal dan berprestasi dari Jawa Tengah.
"Ini surprise olah raga gulat sudah dikenalkan sejak SD dan SMP. Kami juga dalam waktu dekat akan mengadakan Kejurnas Gulat Puan Maharani Cup November 2022. PGSI Jateng harus bisa mendapatkan medali di even ini," tambah Trimedya.
Sementara itu, ketua terpilih PGSI Jateng, Sujarwo mengatakan potensi pegulat Jateng punya potensi berprestasi di tingkat nasional.
Untuk itu, para atlet perlu ditingkatkan jam terbangnya.
"Tapi jangan sampai mereka jadi jago kandang. Hebat di daerah, tapi begitu tampil di luar daerah Jawa Tengah, ke nasional mereka jadi melempem," kata Pak Jarwo, menegaskan.
"Target kami memberi jam terbang sebanyak-banyaknya. Regenerasi juga penting. Jangan sampai usia tua masih main sementara penggantinya belum ada," ucap dia.
PGSI Jateng berupaya mengkader bibit-bibit muda mulai dari usia 10 tahun.
"Maka kami mencoba membuat terobosan,membuat permasalahan dengan memodifikasi aturan bagi anak-anak usia SD, minimal 10-12 tahun. Sehingga kami harapkan di usia selanjutnya jenjang usia saling berkesinambungan," katanya.