Berita Kriminal
Huru-Hara Kamar No 17 Hotel di Semarang, Kacang Tewas Bersimbah Darah, Bercak Darah Sampai 5 Meter
Selain darah, lantai juga dipenuhi kulit dan bungkus kuaci sebagai "surungan" minuman keras
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Rizal Anggriawan alias Kacang (34) tewas dengan bermandi darah.
Pria warga Udowo Timur, Bulu Lor, Semarang Utara itu, menghembuskan nafas terakhir di RSUP Kariadi Semarang.
Ia mengalami sejumlah luka di kepala dan tusukan di berbagai bagian tubuhnya.
Pengamatan Tribunjateng di lokasi, Hotel Oewa Asia, Jalan Kolonel Sugiono nomor 12, Dadapsari, Semarang Utara, Kota Semarang, ada bercak darah di depan pintu kamar nomor 17 atau sisi timur hotel.
Baca juga: Pembunuh Wanita Terbungkus Plastik Cengar-cengir Dorong Troli Berisi Mayat, Polahnya Terekam CCTV
Baca juga: Fakta Para Terdakwa Obstruction of Justice: Didamprat Ferdy Sambo, Gemetaran Saat Nonton CCTV
Darah itu telah mengering yang memanjang hampir lima meter.
Kondisi dalam kamar ada bercak darah terutama di dekat pintu dan dipan.
Selain darah, lantai juga dipenuhi kulit dan bungkus kuaci sebagai "surungan" minuman keras.
Sebab, informasinya di lokasi kejadian ditemukan pula sebotol minuman keras.
Kini, garis polisi terpasang di depan kamar tersebut.
"Ya kejadian tepat kurang paham karena saya masuk pagi, tapi tadi pukul 10.00 masih ada polisi di sini," ungkap petugas hotel, Giyono, kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/10/2022).

Informasi yang dihimpun Tribun, peristiwa nahas tersebut terjadi pada pukul 01.30 WIB.
Petugas hotel yang masuk di shift pagi tidak dapat memberikan keterangan banyak lantaran saksi pertama di lokasi sudah lepas piket.
Hanya saja, Giyono mengaku mengenal salah satu orang pemesan kamar hotel nomor 17 yang menjadi lokasi kejadian.
Orang yang dimaksudnya adalah Nurul Mustofa yang merupakan warga Darat Lasimin, Kuningan, Semarang Utara.
"Kalau korban tidak kenal, tapi sama Nurul pemesan kamar sudah hafal karena beberapa kali pesan kamar sini," ungkapnya.
Ia menyebut, Nurul beberapa kali memesan kamar di hotel tersebut.
Meski memesan satu kamar tapi biasa digunakan dengan beberapa temannya.
"Pesannya tidak sering, kadang seminggu sekali atau dua Minggu sekali," paparnya.
Kejadian itu tidak menggangu aktivitas hotel tersebut yang erat dengan sejarah pergundikan zaman penjajahan Jepang.
Pihak hotel masih melakukan pelayanan kecuali di kamar nomor 17.
"Kami tetap melayani tamu," jelasnya.
Terpisah , Kapolsek Semarang Utara, Kompol Budi Abadi mengatakan, korban Rizal Anggriawan meninggal dunia di RSUP Kariadi karena mengalami sejumlah luka di kepala dan tusukan di tubuhnya.
"Iya korban meninggal di rumah sakit," paparnya kepada wartawan.
Kejadian penganiayaan maut itu pertama kali diketahui oleh pegawai hotel yang hendak melayani tamu di dekat kamar korban menetap.
Saksi melihat ada bercak darah di lantai yang berujung pada kamar korban.
"Tapi kamar korban sudah dalam keadaan kosong," tuturnya.
Petugas hotel lantas melaporkan ke polisi.
Hasil penyelidikan tim gabungan Polsek Semarang Utara dan Resmob Polrestabes Semarang bermuara di ruang IGD RSUP Kariadi.
Korban ternyata dibawa oleh rekannya menggunakan motor ke RSUP Kariadi.
"Dibawa ke RS dengan alasan untuk menyelamatkan korban," imbuhnya.
Kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (Iwn)