PDIP Ancam Sanksi Kader Sebut-sebut Capres-cawapres
sanksi akan mengancam setiap kader yang sudah menyebut nama capres dan cawapres PDI Perjuangan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada seluruh kader partainya untuk tidak mendahului Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal penetapan capres dan cawapres 2024.
Ia pun menyebut bahwa sanksi akan mengancam setiap kader yang sudah menyebut nama capres dan cawapres PDI Perjuangan.
“Siapapun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon akan diberi sanksi. Saya, Pak Djarot, Pak Rudi Solo, dan seluruh kader partai juga akan mendapat sanksi disiplin jika melanggar ketentuan tersebut,” katanya, di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10).
Menurut dia, semua kader partai berlambang banteng moncong putih itu perlu tahu dan ingat bahwa mekanisme pencapresan adalah hak sepenuhnya di Megawati Soekarnoputri.
"Jadi, harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat, dan itu adalah ranah ibu ketua umum," terangnya.
Hasto pun bercerita momen saat Megawati memutuskan Joko Widodo (Jokowi) diusung sebagai capres pada pilpres 2014 lalu. Saat itu, dia menambahkan, Megawati bahkan mengumumkan Jokowi capres melalui tulisan tangan.
"Bu Mega memutuskan dan dengan tulisan tangan beliau, itu memutuskan untuk menetapkan Pak Jokowi sebagai capres pada tahun 2014, Maret," jelasnya.
Kemudian, Hasto menyinggung soal mekanisme apa yang akan diterima jika kader mengutarakan dukungan pada capres-cawapres tertentu sebelum pengumuman dari Megawati.
Ia menyebut, kader yang nekat deklarasi capres harus berhadapan dengan Dewan Kehormatan partai.
"Sekiranya yang Pak Rudy menyatakan, siapapun, bukan hanya Pak Rudy, Pak Djarot Saiful Hidayat, kalau menyatakan si A itu capres, maka itu adalah pelanggaran. Jadi, siapapun itu, Pak Djarot, saya, dan siapapun," tandasnya.
Seperti diketahui, ada dua nama kader PDI Perjuangan yang mendapatkan dukungan kader lain untuk maju capres, yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Ketua DPR RI sekaligus putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Terbaru, Ganjar Pranowo telah menyatakan kesiapannya maju dalam kontestasi pilpres, meski tidak menyebut secara spesifik partai yang akan mengusungnya, termasuk oleh PDI Perjuangan. (Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)