Berita Semarang
Kawanan Monyet Liar Meresahkan Warga Kalisegoro Gunungpati Kota Semarang
Kawanan monyet liar berjenis ekor panjang meresahkan warga Kalisegoro, Kec. Gunung Pati, Kota Semarang.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawanan monyet liar berjenis ekor panjang meresahkan warga Kalisegoro, Kec. Gunung Pati, Kota Semarang.
Pasalnya segerombolan monyet ekor panjang, dengan jumlah ratusan telah merusak tanaman milik warga yang berada di kebun.
Hal itu membuat beberapa petani gagal panen.
Selain itu para kawan monyet, juga membuat resah dan khawatir warga kampung Delik Rejo Sari, kec. Gunung Pati. Sebab para monyet itu, telah masuk dan berkeliaran ke pemukiman warga tersebut.

Kasi Penyelamatan Pemadam Kebakaran Kota Semarang Listiyono mengatakan, kawanan monyet liar ekor panjang berasal dari dalam hutan, yang berlokasi tak jauh dari kampung Delik Rejo Sari Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.
Menurutnya, kawanan monyet tersebut sangat menganggu warga masyarakat.
"Meresahkanya kan itu sudah merusak tanaman, dan yang kedua berbahaya bagi anak kecil kan orang tua tetap khawatir," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (21/10/2022)
Ketika memasuki pemukiman warga para kawanan monyet bergerombol dan jumlahnya sangat banyak
"Banyak. Itu kelompok kok," katanya

Kawanan monyet liar berjenis ekor panjang, telah berkeliaran ke pemukiman warga sejak satu bulan yang lalu dan sampai sekarang dari warga belum ada yang terkonfirmasi menjadi korban dalam peristiwa ini.
"Kalau melukai belum, tapi baru merusak tanaman-tanaman," ucapnya
Lanjutnya, ladang milik warga sekitar terkena dampak dari ulah kawanan monyet liar tersebut pasalnya para kawanan monyet berjenis ekor panjang telah merusak tanaman yang sedang di tanam.
"Jadi itu dampaknya luas, buah-buahan yang dibawah itu sudah tidak bisa di panen seperti singkong yang baru ditanam dicabutin semua, jadi itu sudah hama," ungkapnya
Listiyono menambahkan, para kawanan monyet telah merusak tanaman milik warga yang ada di kebun selama bertahun tahun.
"Kalau masuk ke pemukiman akhir-akhir ini hampir satu bulan, cuman kalu dari dulu sudah merusak ladang dan sawah," imbuhnya