Giliran Aher Didorong Jadi Cawapres Anies Baswedan
Nama Aher mengerucut di internal PKS untuk menjadi pendamping Anies Baswedan. Namun, PKS bakal tetap membahas hal itu bersama rekan koalisi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Trik ulur koalisi tiga partai politik (parpol) yang digadang-gadang akan mengusung calon presiden (capres) mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak kunjung usai.
Ketiganya, baik Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki pandangan dan keinginan yang berbeda terkait dengan figur calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung untuk mendampingi Anies.
PKS misalnya yang yakin Anies Baswedan bakal memilih Ahmad Heryawan atau Aher sebagai cawapres yang mendampinginya pada Pilpres 2024. "Pede-lah, sama-sama gubernur (Anies dan Aher-Red)," ujar Juru Bicara DPP PKS, Ahmad Mabruri, saat dikonfirmasi, Selasa (25/10).
Namun, ketika ditanya lebih lanjut ihwal kelebihan Aher dibandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga digadang-gadang bakal menjadi calon pendamping Anies Baswedan, ia mengaku enggan membanding-bandingkan. "Ya enggak enak kita banding-bandingin-lah," ujarnya.
Kendati demikian, soal cawapres, Mabruri berujar, PKS bakal tetap membahas hal itu bersama rekan koalisi yakni Partai NasDem dan Partai Demokrat. "Santai saja, Pilpres masih 16 bulan lagi. Yang penting semua happy," ucapnya.
Diketahui, PKS sempat membeberkan sejumlah nama bakal cawapres yang nantinya akan diusulkan ke Partai NasDem dan Partai Demokrat.
Nama Aher mengerucut di internal PKS untuk menjadi pendamping Anies Baswedan. Hal itu juga dipertegas Mabruri. Namun, ia menyatakan, semuanya menunggu keputusan hasil musyawarah majelis syura.
Terkait dengan kapan majelis syura berlangsung, ia masih belum menyebutkan tanggal pasti. "Mengerucut ke situ (Aher-Red). Tapi tunggu musyawarah majelis syura. Ya sabar saja, mudah-mudahan bisa cepat," tuturnya.
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat menyatakan pihaknya menyambut baik usulan PKS mengajukan Ahmad Heryawan atau Aher sebagai cawapres.
"Itu adalah kedaulatan PKS, calon mitra koalisi kami, sebagai parpol yang mandiri dan independen," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara, Herzaky Mahendra Putra.
Ia berujar, Demokrat juga menghormati usulan Aher sebagai cawapres dari PKS. Menurutnya, PKS tentunya juga ingin mendapatkan efek elektoral dari pencawapresan Ahmad Heryawan. Dengan naiknya elektoral parpol pengusung, itu bisa memberikan dampak penguatan di parlemen.
"Kalau pemerintahan kuat dan parlemen kuat, bisa saling bersinergi. Bisa mewujudkan aspirasi perubahan yang disuarakan oleh rakyat. Inilah tujuan akhir dari upaya kami, Koalisi Perubahan, mendapatkan kemenangan di Pilpres dan Pileg 2024," tegasnya. (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)