Guru Berkarya
Manfaatkan Jigsaw dalam Mempelajari Adaptasi Makhluk Hidup
Beberapa sekolah yang memiliki letak geografis di daerah dataran tinggi memiliki ciri khas tersendiri dalam pelaksanan proses pembelajaran.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Oleh: Cai Iman Mahmud, S.Pd.SD., SDN 01 Lambur Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan
Beberapa sekolah yang memiliki letak geografis di daerah dataran tinggi memiliki ciri khas tersendiri dalam pelaksanan proses pembelajaran.
SDN 01 Lambur Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan termasuk salah satu sekolah yang berada didaerah dataran tinggi. Sebagai sekolah di daerah dataran tinggi, kemampuan peserta didik sangat beragam.
Kondisi geografis dan kehidupan sosial budaya orang tua menjadi salah satu penyebab rendahnya nilai ulangan peserta didik, begitu pula keterbatasan sarana dan sumber belajar.
Sebagian kecil peserta didik mempunyai kemampuan yang tinggi, namun masih banyak peserta didik yang mempunyai kemampuan yang rendah.
Hal ini terbukti dari rendahnya persentase peserta didik yang mencapai batas ketuntasan minimal yang ditetapkan.
Pada pembelajaran muatan IPA kelas enam KD 3.3 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya, peserta didik sulit untuk memahami materi yang diberikan.
Peserta didik perlu diajak terjun bersama untuk mengidentifikasi, menganalisis dan membandingkan berbagai hal pada materi.
Dari itulah guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik pada pembelajaran IPA.
Model pembelajaran Jigsaw adalah pembelajaran yang memfokuskan peserta didik pada grup belajar bersama untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah dalam wadah grup kecil.
Pembelajaran jigsaw dirancang untuk menciptakan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik pada suatu mata pelajaran yang ditugaskannya.
Berdasarkan hasil pengembangan Elliot Aronson, menyatakan bahwa Jigsaw adalah model pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik bisa bergantung satu sama lain untuk meraih tujuan atau keberhasilan.
Sudrajat (2008:1) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Tujuan dari model Jigsaw adalah peningkatan dalam keterampilan kerjasama, saling tergantung satu sama lain, bergaul, berbicara, menulis dan membaca.
Tujuan dari dibentuknya staf ahli adalah menjelaskan materi kepada teman sebayanya.