BRI Liga 1
Persebaya Surabaya Desak PT LIB Gelar RUPSLB, Singgung Golden Share PSSI, Apakah Itu?
Persebaya Surabaya turut ambil sikap dengan meminta kepada PT Liga Indonesia Baru mempertimbangkan ulang status golden share PSSI.
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya menyinggung persoalan golden share PSSI selama ini.
Alasan tersebut dimaksudkan tim Bajul Ijo adalah demi perbaikan serta perkembangan sepak bola Tanah Air yang lebih baik.
Persoalan golden share tersebut pun telah disampaikan pihak Persebaya Surabaya bersama Persis Solo dan PSIS Semarang.
Lalu apakah yang dimaksud dengan golden share PSSI tersebut?
Berikut Manajer Persebaya Surabaya Yahya Alkatiri membeberkannya.
Baca juga: Kiper Muda Persebaya Aditya Arya Gabung Timnas U20 Indonesia, Ini Kata Pelatih soal Kelebihannya
Baca juga: Momen Leo Lelis Kebingungan saat Cetak Gol Perdana bagi Persebaya Surabaya di Liga 1
Klub-klub di Indonesia mulai bergerak untuk menuntut transformasi sepak bola Tanah Air.
Persebaya Surabaya menjadi salah satu klub yang turut ambil sikap dengan meminta kepada PT Liga Indonesia Baru mempertimbangkan ulang status golden share PSSI.
Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri menyampaikan pentingnya status golden share ini demi langkah perbaikan sepak bola Indonesia.
Sehingga, klub jadi bisa lebih terlibat dalam setiap pengambilan keputusan.
"Yang kami minta adalah golden share satu persen PSSI, yang membuat federasi bisa memutuskan apapun, untuk dipertimbangkan lagi," katanya.
Sebanyak 99 persen pembagian saham PT LIB saat ini dikuasai 18 klub Liga 1.
Sisa satu persennya yang berstatus golden share ini dimiliki oleh PSSI.
Saham ini disebut golden share karena PSSI justru punya hak lebih istimewa dalam berbagai pengambilan keputusan walau hanya memiliki saham minoritas.
Baca juga: Gelandang Persebaya M Hidayat Lelang Jersey Bersejarah, Dukung Bonek Galang Dana bagi Korban Bencana
Alhasil, jika PSSI sudah bersuara, sebesar apapun pendapat dari 18 klub Liga 1 tidak ada artinya.
Persebaya berharap sistem pembagian saham ini dipertimbangkan ulang.