Berita Kudus
Sumringahnya Siswi SMP PGRI Jati Kudus Ini, Terima Bansos Tunai Rp 600 Ribu, Neysa: Buat Bayar SPP
Mereka yang didampingi guru pendamping berjejer rapi dengan membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang digunakan sebagai verifikasi penerima bansos.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Wajah sumringah para siswa SMP di Kabupaten Kudus terlihat ketika sedang mengantri bantuan sosial (bansos) yang diberikan Pemkab Kudus.
Pemandangan tersebut terjadi di Pusat Belajar Guru (PBG) di Mlati Norowito, Kecamatan Kota Kudus, Senin (31/10/2022).
Masih mengenakan setelan seragam putih biru khas anak SMP, mereka yang didampingi guru pendamping berjejer rapi dengan membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang digunakan sebagai verifikasi penerima bantuan.
Baca juga: Pemkab Kudus Berikan Santunan Kematian, Bentuk Empati Untuk Warga Miskin
Tiap sekolah dimasukan ke ruangan terpisah untuk mengambil uang bansos berjumlah Rp 600 ribu.
Uang tersebut dimasukan ke dalam amplop putih yang sudah bertuliskan nama penerima dan asal sekolah.
Bansos tersebut dirasa sangat meringankan beban para siswa, baik swasta maupun negeri di Kabupaten Kudus.
Seperti halnya Neysa Salma, yang bersekolah di SMP PGRI Jati kelas 9, warga Purwosari.
Neysa berencana untuk menggunakan uang tersebut membayar sekolah.
"Mau dipakai buat bayar sekolah saja."
"Soalnya saya sudah nunggak SPP sampai tiga bulan," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Komisi C DPRD Dukung Penataan Taman Menara Kudus untuk Sambut Peziarah
Dia berharap, dengan adanya uang bansos bisa untuk melunasi uang tunggakan sekolah.
Selain Neysa, Faila Cahaya Renata, yang bersekolah di SMP Negeri 3 Kudus yang duduk di bangku kelas 9 ini juga senang bisa mendapat bantuan Rp 600ribu.
"Alhamdulillah, uangnya mau dipakai buat bantu orangtua."
"Ini mau buat beli perlengkapan sekolah, kalau ada sisa mau ditabung juga," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (31/10/2022).
Bantuan yang dirasakan Neysa dan Faila, serta ratusan siswa SMP di Kudus, bersumber dari dana APBD Kudus.
Hal itu dijelaskan Afri Shofianingrum, Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Kudus.
"Ada 520 siswa SMP di Kabupaten Kudus, baik swasta maupun negeri yang menerima bantuan sosial."
"Bansos itu bersumber dari dana APBD dengan total anggaran Rp 360 juta," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Warga Kudus Sangat Terbantu Santunan Kematian, Cahyo: Untuk Ongkos Kirim Doa
Pembagian bantuan sosial ini, khusus untuk jenjang SMP di Kudus yakni ada 51 sekolah.
Anak-anak yang mendapat bansos tersebut telah didata oleh tiap sekolah.
"Sekolah-sekolah punya daftar prioritas siswa-siswi yang kurang mampu ataupun yatim piatu," jelasnya.
Adanya pembagian ini, diharapkan bisa dimanfaatkan siswa untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
Seperti membeli sepatu, tas, hingga alat tulis.
Dengan begitu, bisa menekan angka putus sekolah di Kabupaten Kudus pada jenjang SMP.
Baca juga: Puluhan Ribu Santri Tumplek Blek di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus
"Terkadang ada informasi, kurang biaya sekolah sehingga anak-anak ada yang putus sekolah."
"Dengan begini diharapkan bisa mengurangi atau mencegah sehingga dari siswa yang kurang mampu ada bantuan," jelasnya.
Untuk mekanismenya, Afri menjelaskan bahwa bansos ini langsung disampaikan kepada siswa.
"Kami bagi beberapa ruangan, siswa per sekolah diserahkan langsung uangnya."
"Tidak melalui rekening sekolah ataupun guru."
"Nantinya mereka akan langsung melaporkan ke orangtuanya masing-masing," jelasnya. (*)
Baca juga: Bank Jateng Hibahkan Toyota Innova Kepada RSUD Kardinah Kota Tegal, drg Agus: Buat Operasional
Baca juga: Naik BST Tak Lagi Gratis, Tarif Rp 3.700 Ditanggung Pemkot Solo di Masa Transisi Dua Bulan
Baca juga: PAI Tegal Kini Miliki Road Sweeper Seharga Rp 500 Juta, Menyapu Area Jogging Track
Baca juga: Tiga Ruas di Karanganyar Ini Diperbaiki Tahun Depan, Berikut Daftarnya