Berita Kesehatan
Angka Covid-19 Naik Lagi di Kota Semarang, Sapras Kesehatan Kembali Jadi Sorotan, Ini Kata Mereka
Dilansir dari laman https://siagacorona.semarangkota.go.id/ kasus postif corona, update terakhir pada Sabtu (5/11/2022) pukul 15.20, ada 145 kasus.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Kenaikan tersebut berdampak pula pada kondisi isolasi terpusat (isoter) di Rumah Dinas Wali Kota Semarang yang selama beberapa waktu kosong.
Tiga hari lalu, isoter kembali dihuni pasien Covid-19 sebanyak tiga pasien.
"Kondisi di isoter pada Jumat (4/11/2022) ada tiga."
"Sekarang masih dua pasien."
"Sudah sehat tunggu hasil PCR."
"Semisal hasil negatif bisa pulang," kata Kepala Isoter Rumdin Wali Kota Semarang ini.
Menurutnya, kenaikan BOR disebabkan mulai banyaknya kegiatan masyarakat bersifat massal.
Disamping itu, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes pun menurun.
"Karenanya, prokes harus didisiplinkan lagi," katanya.
Maka dari itu, dia menyebut sesuai instruksi Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu dan Kepala Dinkes Kota Semarang Moh Abdul Hakam, masyarakat harus kembali disiplin prokes.
Kemudian tempat fasilitas umum sudah harus kembali mengetatkan prokes.
Penggunaaan aplikasi PeduliLindungi harus wajib dipakai kembali termasuk ketika memasuki kawasan umum seperti mal.
Baca juga: Waspada! Tingkat Keterisian Ruang Isolasi Covid-19 di Semarang Meningkat 25 Persen Dalam 3 Hari
"Harus diaktifkan lagi prokesnya dan scan barcode aplikasi PeduliLindungi kembali harus dilakukan."
"Ini agar kelihatan siapa yang belum vaksin," jelasnya.
Kendati angka BOR Covid-19 naik, namun di Kota Semarang belum ditemukan varian baru Omicron XBB.