Cegah Resesi 2023, Sunindo Cargo Permudah Layanan Impor Barang untuk Masyarakat
Di zaman dengan perkembangan teknologi yang kian melesat, teknologi menjadi pengaruh yang sangat signifikan dalam persaingan bisnis di dunia.
TRIBUNJATENG.COM - Di zaman dengan perkembangan teknologi yang kian melesat, teknologi menjadi pengaruh yang sangat signifikan dalam persaingan bisnis di dunia.
Tanpa disadari, berbagai macam barang baik elektrik maupun non elektrik di sekitar kita adalah barang dari proses impor, antara lainnya adalah TV, handphone, tas, busana, peralatan dapur, hiasan dinding, sparepart mobil, dan lain sebagainya.
Impor menjadi salah satu solusi bagi pegiat bisnis untuk dapat bersaing di perkembangan pasar domestik bahkan global yang berubah-ubah.
Baca juga: Hasil Liga Jerman, Pemain Andalan Bayern Munchen Jadi Tumbal Kemenangan Atas Hertha Berlin
Baca juga: Ayah Korban: Jangan Dibohongi Lagi, TGIPF Pantau Ekshumasi Korban Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Tiang PLN di Ngaliyan Ambruk Setelah Ditabrak Truk
China menjadi salah satu tujuan impor yang sangat populer di Indonesia karena memiliki bahan baku yang sangat murah, sehingga para pengusaha dapat memaksimalkan keuntungan demi perkembangan bisnisnya.
Proses impor dilakukan dengan dua lintasan yaitu laut dan udara.
Laut memiliki estimasi kedatangan barang dari China yaitu dua sampai empat minggu, sedangkan lintasan udara
memiliki estimasi kedatangan barang dari China yaitu satu sampai dua minggu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses impor antara lainnya adalah Marking Code, Packing List,
Invoice, Dokumen Kepabean, & Pajak.
Sunindo Cargo menjadi solusi pengurusan dokumen terbaik dengan biaya terendah dalam proses impor para pegiat bisnis.
Kristian Oktavio , selaku owner dari Sunindo Cargo menjelaskan dengan hanya Rp 200 ribu masyarakat Indonesia sudah bisa impor barang dari China.
"Oleh karena itu, impor menjadi salah satu pilihan usaha terbaik," terang Kristian Oktavio dalam keterangan tertulis.
Meski demikian ia menjelaskan tidak semua negara memiliki sumber daya yang sama, baik dari keahlian manusia maupun bahan baku.
Di lain sisi, banyak ditemui masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk melakukan proses impor karena banyaknya dokumen yang diperlukan, serta kesusahan dalam berbahasa Asing.
Padahal, Impor memiliki berbagai macam keuntungan diantaranya :
Memperoleh bahan baku, dan barang yang terbatas bahkan tidak bisa dihasilkan di dalam negri, yang dapat diolah menjadi produk unggulan masyarakat Indonesia;
Memperoleh barang dengan teknologi modern mengikuti perkembangan zaman ;