Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Peringati Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Kab.Tegal Gelar Bakti Sosial di Desa Rembul 

Dipilihnya Desa Rembul sebagai lokasi kegiatan bakti sosial, menurut Ruszaeni karena melihat kasus stunting di wilayah ini termasuk tinggi

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Desta Leila Kartika
Warga sedang melakukan pemeriksaan kesehatan, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Berlokasi di Balai Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Rabu (9/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang mengusung tema "Bangkit Indonesia ku, Sehat Negeri ku," Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal menyelenggarakan bakti sosial di Balai Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Rabu (9/11/2022).

Dalam bakti sosial tersebut, meliputi berbagai kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh dokter spesialis kandungan, pembagian sembako, pemeriksaan gigi siswa sekolah dasar (SD), donor darah, dan pembagian baju layak pakai.

Warga sangat antusias mengikuti kegiatan, hal ini terlihat dari jumlah antrean yang hendak memeriksakan diri, bahkan warga sudah berkumpul memenuhi balai desa sejak pukul 07.30 WIB.

Ditemui setelah pembukaan acara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan kegiatan bakti sosial dalam rangka HKN rutin terselenggara setiap tahun dan merupakan inisiasi dari insan kesehatan

Termasuk didalamnya seluruh organisasi profesi yang ada di Kabupaten Tegal.

"Rangkaian kegiatannya beragam tidak hanya baksos saja, seperti besok ada seminar, kemudian lomba olahraga (futsal, badminton, dan lain-lain), dan tanggal 12 November ada upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN)," jelas Ruszaeni, pada Tribunjateng.com, Rabu (9/11/2022).

Dipilihnya Desa Rembul sebagai lokasi kegiatan bakti sosial, menurut Ruszaeni karena melihat kasus stunting di wilayah ini termasuk tinggi.

Sehingga dengan adanya bakti sosial yang juga membagikan sembako dan  telur untuk warga, diharapkan bisa mengurangi angka stunting di Desa Rembul.

"Lewat kegiatan ini, kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa kesehatan itu satu kesatuan. Selain itu, kesehatan bukan profesi yang istilahnya jauh dari masyarakat, kami ingin mendekatkan layanan kesehatan terutama untuk warga Desa Rembul yang wilayahnya ada di atas," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ruszaeni menitip pesan kepada warga yang hadir untuk memperhatikan masalah stunting dan kehamilan.

Penanganan stunting, menurut Ruszaeni penanganannya cukup mudah yaitu anak jangan sampai kekurangan gizi, jangan sampai anak diare, dan perhatikan perilaku hidup sehari-hari.

Sementara untuk perempuan yang hendak menikah, sebaiknya melakukan pemeriksaan hemoglobin (HB) dan memperhatikan kondisi gizi.

Semisal saat pemeriksaan dinyatakan masih rendah, maka disarankan tetap boleh menikah tapi jangan hamil terlebih dahulu.

Untuk perempuan yang sudah menikah kemudian hamil, Ruszaeni juga mengingatkan untuk rutin memeriksa kandungannya ke Puskesmas atau bidan setempat.

"Saya juga ingin berpesan mengenai gizi buruk karena ini juga penting. Jika memiliki anak, cucu yang kondisinya kurus terus atau tidak naik-naik berat badannya maka harus segerakan periksa. Intinya harus lebih peka dan peduli dengan kesehatan masing-masing," pesan Ruszaeni. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved