Berita Salatiga

Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi Dukung Festival Kampung Singkong

Festival Singkong yang akan digelar pada 3-4 Desember 2022 mendapat dukungan penuh dari Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi.

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: m nur huda
Tribunjateng.com/Pemkot Salatiga
Audiensi antara Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi dengan panitia Festival Singkong di Ruang Kerja Wali Kota Salatiga, Rabu (9/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGAFestival Singkong yang akan digelar pada 3-4 Desember 2022 mendapat dukungan penuh dari Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi.

Dukungan ini disampaikan saat menerima audiensi panitia Festival Singkong di Ruang Kerja Wali Kota.

Panitia Festival Singkong, Sinyo mengatakan dalam festival ini akan mencetak rekor muri gethuk terpanjang.

Serta nantinya para pengunjung akan makan singkong sepuasnya.

Dengan kegiatan tersebut pihaknya untuk mengenalkan kampung singkong yang ada di Kota Salatiga.

Festival Singkong ini nantinya akan digelar setiap tahun dan dibuat menjadi ikon Kota Salatiga.

“Salatiga kurang event, Salatiga tidak punya tempat wisata, tapi mereka kalau datang juga tidak cuma lewat, Salatiga sebagai kota gastronomi maka kita juga harus kenalkan gastronomi itu melalui festival ini,” kata Sinyo kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/11/2022).

“Kegiatan berisi pembuatan gethuk sepanjang 100 meter, kirab sedekah singkong nantinya para industri kecil menengah (IKM) membawa produk masing-masing dengan pakaian tradisional, depan gunungan, paling depan drumblek, dilanjutkan mangan singkong sak waregmu, dan pemilihan kostum terbaik IKM.

“Ada sentra tour, bazar IKM yang belum punya toko dan IKM dari luar. Lomba foto dan video, juga sebagai media promosi,” paparnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengusulkan agar gunungan singkong tersebut dibuat berwarna-warni seperti pelangi.

“Kenapa warna warni, ini sebagai perwujudan kota toleran. Selain itu untuk penilaian pakaian tradisional jangan dibatasi pakaian Jawa, biar peserta memilih sendiri. Kemudian yang dilombakan dalam lomba foto dan video adalah proses produksi, keberpihakan pada anak dan perempuan, memenuhi unsur humanistik, yang lain estetika,” kata Sinoeng. (han)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved