Guru Berkarya
Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Model Tebak Kata
Pembelajaran dengan model ini akan lebih menarik minat siswa untuk belajar, memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Model Tebak Kata
Amrina Rosyada, S.Pd.SD.
SD Negeri 05 Banyumudal, Moga, Pemalang
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional, bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah atau mata pelajaran yang wajib ada.
Pasal 37 ayat 1 dan 2 adalah mewujudkan warga negara yang baik dan cerdas (good and smart citizens).
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa.
Hasil belajar sangat penting bagi guru dan siswa karena hasil belajar itu akan menjadi tolok ukur kemampuan tindak belajar dan mengajar.
Guru masih menggunakan strategi pembelajaran langsung (instruction) dalam pembelajaran. Materi disajikan guru kepada siswa dan kewajiban siswa adalah menguasai penuh.
Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat proses pembelajaran di kelas.
Metode ceramah baik digunakan dalam pembelajaran, tetapi jika ceramah dilakukan dari awal hingga akhir, maka pembelajaran akan membosankan dan siswa tidak aktif.
Siswa kurang fokus saat guru menjelaskan materi. Hal itu terjadi saat guru belum menggunakan model pembelajaran.
Model tebak kata merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang berbasis permainan yang belum pernah digunakan di kelas III SD Negeri 05 Banyumudal muatan pelajaran PKn.
Biasanya guru dan siswa hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar.
Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang optimal, guru harus menciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa tertarik dan antusias dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu cara yang dapat ditempuh guru adalah dengan menerapkan atau menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menyenangkan serta didukung dengan media pembelajaran agar tidak terjadi kesalahpahaman antara materi pelajaran dan apa yang diterima oleh siswa.
Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata.