Berita Semarang
Rosid Sujono Kembali Terpilih Jadi Ketua Perkosmi Jateng dan DIY
Perkosmi Jateng dan DIY menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) pengurus daerah.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Jateng dan DIY menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) pengurus daerah, Selasa (15/11/2022).
Pada Musprov tersebut, Rosid Sujono kembali terpilih memimpin Perkosmi Jateng dan DIY dengan masa bakti 2022-2026. Ia terpilih secara aklamasi pada rapat yang dihadiri sekitar 80 peserta.
"Agenda ini menjadi amanat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), yang mana ini merupakan agenda empat tahun sekali. Sebuah keharusan dalam rangka untuk melanjutkan organisasi. Perkosmi yang mungkin sudah cukup lama, Alhamdulillah kami sudah ada 56 anggota. Ikhtiar yang kami lakukan adalah mempermudah keanggotaan," katanya saat Musda di Novotel Semarang.
Musda Perkosmi Jateng dan DIY ini mengangkat tema "Musyawarah Daerah Sebagai Sarana Konsolidasi Organisasi dan Peningkatan Kemampuan Anggota dalam Hal Formulasi Produknya".
Adapun pada kesempatan ini pula dilakukan seminar dan workshop bertema "BPOM Regulation Up Date & 9 th Scientific Seminar Profit-Quality with Novel Cleansing Technology".
Rosid mengatakan, dalam agenda ini selain memilih ketua juga diharapkan ada peran aktif anggota, termasuk dalam hal pengembangan kosmetika.
Sehingga, diharapkan usaha kosmetika di Jawa Tengah tetap tumbuh.
"Jawa Tengah sebagai salah satu sentra penghasil bahan alam untuk obat tradisional di Indonesia, tentu sangat potensial untuk menjadi pengembangan produk kosmetik berbasis bahan alam. Untuk itu, perlu optimalisasi, kerja sama dengan berbagai pihak dalam pemanfaatan sumber daya tersebut," tambahnya.
Kegiatan itu juga dihadiri secara virtual oleh Kepala Balai Besar POM Semarang Sandra M P Linthin.
Pada kesempatan itu Sandra mengapresiasi industri kosmetik yang menjadi salah satu industri andalan di Indonesia.
Namun, dia juga menekankan, usaha bidang kosmetik memiliki sejumlah tantangan kedepannya. Menurutnya, pelaku usaha bidang kosmetika makin banyak.
Apalagi di tengah dunia yang sedang berubah dengan cepat dan era digital yang sudah berlangsung, membutuhkan mindset baru di kalangan pengusaha agar tidak tergulung zaman.
"Komoditas kosmetik menjadi sesuatu yang diminati masyarakat. Tentunya ini menjadi perhatian dengan perkembangan IT yang tentunya peredaran online sudah banyak dan mungkin mengganggu produk yang sudah diproduksi secara legal. Penyesuaian cepat dibutuhkan dan di sinilah arti penting keberadaan asosiasi sebagai salah satu pilar penghubung antara pengusaha dengan stakeholder lainnya," ungkapnya.
Di sisi itu, Koordinator Bidang Pemeriksaan BPOM Semarang Woro Puji Hastuti hadir menambahkan, pihaknya senantiasa melakukan pengawasan terkait perkembangan kosmetik di Jawa Tengah.
Menurutnya, pihaknya harus memastikan masyarakat mengonsumsi ataupun menggunakan produk sesuai dengan standar keamanan, mutu, dan kualitas agar digunakan dengan benar.