Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Banjarnegara Tetapkan Status Tanggap Darurat, 10 Bulan Sudah Ada 342 Kejadian Bencana

Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengungkapkan, 73,38 persen wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.

Editor: deni setiawan
TribunJateng.com/Khoirul Muzaki
ILUSTRASI - Longsor di jalan Desa Asinan, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (24/3/2022) 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Ratusan bencana telah terjadi di Kabupaten Banjarnegara dalam kurun waktu 10 bulan terakhir ini.

Bagi masyarakat Banjarnegara, hal ini seakan dianggap lumrah dan tak mengagetkan.

Sebab, nyaris sebagian besar wilayah Banjarnegara merupakan titik rawan bencana, utamanya yang berada di wilayah pegunungan.

Bahkan pada dua bulan ini, Pemkab Banjarnegara telah menerapkan status tanggap bencana, dimana pada November hingga Desember biasanya intensitas bencana semakin tinggi.

Baca juga: Disnakertrans Jawa Tengah Lakukan Pendampingan di Desa  Desa Dampingan, Punggelan Banjarnegara

Sebagian besar wilayah Kabupaten Banjarnegara, rawan terjadi bencana, mulai dari tanah longsor hingga banjir.

Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengungkapkan, 73,38 persen wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.

Selama kurun waktu dari Januari hingga Oktober 2022 sudah terjadi 342 kejadian bencana.

Seperti tanah longsor, angin kencang, gempa, banjir, dan kebakaran.

Baca juga: Bocah SD Diculik Ayahnya di Banjarnegara, Korban Ditemukan Sudah Telanjang, Pelaku Alami Skizofrenia

Baca juga: Bupati Fadia 2,25 Kilometer Ruas Jalan Perbatasan Pekalongan-Banjarnegara Sudah Mulus 

"Seperti diketahui bersama, ketika musim hujan turun banyak wilayah yang mengalami bencana tanah longsor," kata Tri seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Untuk itu, mulai November sampai Desember 2022, Banjarnegara menetapkan tanggap darurat.

Lebih lanjut Tri mengatakan, FPRB yang diinisiasi BPBD Kabupaten Banjarnegara ini menjadi salah upaya penguatan dalam antisipasi dan penanggulangan bencana.

Forum yang beranggotakan berbagai unsur dari organisiasi perangkat daerah (OPD), dunia usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan, media massa, dan relawan ini diharapkan bisa menjadi sarana koordinasi, konsolidasi, serta kerja sama seluruh pihak.

Baca juga: Di Banjarnegara, Hendi Minta Pemkab Maksimalkan Potensi Daerah

Khususnya, dalam mengkaji, memberikan masukan sebagai rekomendasi dalam pengambilan langkah dan kebijakan penanggulangan kebencanaan.

"Kami harap forum ini dapat melaksanakan tugas secara baik, memberikan manfaat bagi masyarakat serta meminimalisir risiko, dan adanya korban ketika terjadi bencana," ujar Tri.

Menurut Tri, dalam upaya pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana dibutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat. (*)

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved