Berita Banjarnegara
Banjarnegara Tetapkan Status Tanggap Darurat, 10 Bulan Sudah Ada 342 Kejadian Bencana
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengungkapkan, 73,38 persen wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Ratusan bencana telah terjadi di Kabupaten Banjarnegara dalam kurun waktu 10 bulan terakhir ini.
Bagi masyarakat Banjarnegara, hal ini seakan dianggap lumrah dan tak mengagetkan.
Sebab, nyaris sebagian besar wilayah Banjarnegara merupakan titik rawan bencana, utamanya yang berada di wilayah pegunungan.
Bahkan pada dua bulan ini, Pemkab Banjarnegara telah menerapkan status tanggap bencana, dimana pada November hingga Desember biasanya intensitas bencana semakin tinggi.
Baca juga: Disnakertrans Jawa Tengah Lakukan Pendampingan di Desa Desa Dampingan, Punggelan Banjarnegara
Sebagian besar wilayah Kabupaten Banjarnegara, rawan terjadi bencana, mulai dari tanah longsor hingga banjir.
Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengungkapkan, 73,38 persen wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.
Selama kurun waktu dari Januari hingga Oktober 2022 sudah terjadi 342 kejadian bencana.
Seperti tanah longsor, angin kencang, gempa, banjir, dan kebakaran.
Baca juga: Bocah SD Diculik Ayahnya di Banjarnegara, Korban Ditemukan Sudah Telanjang, Pelaku Alami Skizofrenia
Baca juga: Bupati Fadia 2,25 Kilometer Ruas Jalan Perbatasan Pekalongan-Banjarnegara Sudah Mulus
"Seperti diketahui bersama, ketika musim hujan turun banyak wilayah yang mengalami bencana tanah longsor," kata Tri seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (18/11/2022).
Untuk itu, mulai November sampai Desember 2022, Banjarnegara menetapkan tanggap darurat.
Lebih lanjut Tri mengatakan, FPRB yang diinisiasi BPBD Kabupaten Banjarnegara ini menjadi salah upaya penguatan dalam antisipasi dan penanggulangan bencana.
Forum yang beranggotakan berbagai unsur dari organisiasi perangkat daerah (OPD), dunia usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan, media massa, dan relawan ini diharapkan bisa menjadi sarana koordinasi, konsolidasi, serta kerja sama seluruh pihak.
Baca juga: Di Banjarnegara, Hendi Minta Pemkab Maksimalkan Potensi Daerah
Khususnya, dalam mengkaji, memberikan masukan sebagai rekomendasi dalam pengambilan langkah dan kebijakan penanggulangan kebencanaan.
"Kami harap forum ini dapat melaksanakan tugas secara baik, memberikan manfaat bagi masyarakat serta meminimalisir risiko, dan adanya korban ketika terjadi bencana," ujar Tri.
Menurut Tri, dalam upaya pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana dibutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "73 Persen Wilayah Banjarnegara Rawan Bencana, Tahun Ini Telah Terjadi 342 Kejadian"
Baca juga: Begini Nasib Akun Instagram Penghina Dewi Perssik, Polisi Terapkan Dua Pasal UU ITE
Baca juga: Diskominfo Kota Semarang Tangkap Peluang, Informasikan Kebencanaan Via Siaran Digital
Baca juga: Penyaluran Bantuan Nelayan Rawapening Semarang Sudah Rampung, Total Ada 518 Penerima
Baca juga: Kala Juliyatmono dan Woro Widowati Nyanyi Lagu Tatu, Grand Launcing Wisata Telaga Kusuma Karanganyar