Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Cianjur

Pakai Ember, Pria Ini Coba Bongkar dan Angkut Reruntuhan Bangunan: Ibu dan Anak Masih Tertimbun

Pria ini meminta bantuan untuk menyingkirkan reruntuhan bangunan akibat gempa Cianjur. Ibu dan anaknya masih tertimbun dan belum ditemukan

Editor: muslimah
Relawan
Seorang ayah menggunakan alat seadanya untuk membongkar reruntuhan rumah demi mencari anak dan ibunya yang menjadi korban gempa Cianjur. Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Alat Seadanya, Ayah Korban Gempa Cianjur Minta Bantu Bongkar Reruntuhan Rumah Cari Anak dan Ibunya, https://jabar.tribunnews.com/2022/11/23/alat-seadanya-ayah-korban-gempa-cianjur-minta-bantu-bongkar-reruntuhan-rumah-cari-anak-dan-ibunya?page=all. Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati 

TRIBUNJATENG.COM - Pria ini meminta bantuan untuk menyingkirkan reruntuhan bangunan akibat gempa Cianjur.

Ibu dan anaknya masih tertimbun dan belum ditemukan.

Ia hanya punya ember, alat yang ia gunakan untuk menyingkirkan reruntuhan

Tetangga membantunya.

Baca juga: Kisah 7 Santri dan Seorang Ustaz Tertimbun Bangunan saat Mengaji, Saat Dievakuasi Sudah Tak Bernyawa

Baca juga: Wanita Hamil 9 Bulan Tewas Tertimbun Bangunan Rumah 3 Lantai saat Gempa M 5,6 Guncang Cianjur

Sebagaimana diberitakan sebelumnya gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) lalu.

Gempa tersebut menimbulkan kerusakan parah dan mengakibatkan ratusan nyawa melayang.

Berdasarkan data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, setidaknya terdapat 268 korban jiwa dan lebih dari 22 ribu rumah rusak.

Hingga kini evakuasi masih dilakukan untuk mencari korban yang terjebak di reruntuhan bangunan.

Salah satunya dilakukan oleh seorang pria di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur yang masih mencari keberadaan anak dan ibunya.

Berdasarkan video yang diterima Tribunjabar.id dari relawan, pria tersebut mencari kedua korban menggunakan peralatan seadanya.

Ia hanya menggunakan ember untuk mengangkut reruntuhan bangunan.

Pria tersebut mengatakan bahwa sebelumnya sang istri juga terjebak di dalam reruntuhan tersebut, namun sudah ditemukan.

"Ibu sama anak saya yang belum," kata pria itu.

Beberapa warga di sekitar juga turut membantu sang ayah dalam mencari keberadaan anaknya.

Rekan pria tersebut kemudian meminta bantuan kepada tim penyelamat untuk membantu proses evakuasi.

"Mohon bantuannya buat Tim SAR atau apa (yang lainnya)," ujar pria tersebut.

Data Korban Terbaru

Seperti disinggung sebelumnya, BPBD Kabupaten Cianjur menyebutkan setidaknya terdapat 268 korban jiwa dan lebih dari 22 ribu rumah rusak.

Sebagian besar belum diketahui identitasnya. Baru 122 jenazah yang sudah teridentifikasi.

BNPB juga mencatat sebanyak 151 orang belum diketahui nasibnya.

"(Korban hilang) masih dilakukan pencarian secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

Korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi.

Adapun kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini yakni 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.

Suharyanto mengatakan ada 12 kecamatan yang terdampak gempa, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

Dari 12 kecamatan itu sudah berdiri tempat pengungsian yang jumlahnya terus bertambah.

Diharapkan pengungsian terpusat bagi masing-masing kecamatan, walaupun masih ada juga masyarakat yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing.

Suharyanto meminta warga yang terdampak gempa untuk masuk ke tempat pengungsian terpusat agar terjamin pelayanan dan kebutuhannya.

"Kami usahakan agar yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," katanya.

Untuk mempercepat penanganan bencana, BNPB menempatkan satu buah helikopter dan dana siap pakai sebesar Rp 1,5 miliar serta bantuan logistik senilai Rp 500 juta.

"Untuk desa terisolir selain membuka jalan dari darat, juga disiapkan satu heli untuk distribusi logistik," tutur Suharyanto.

BNPB juga membuka call center yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait penanganan gempa Cianjur.

"Apabila ada masyarakat yang ingin tahu kondisi keluarganya yang terkena gempa, bisa menghubungi call center 117 untuk BNPB dan nanti akan terhubung pada posko yang didirikan di Cianjur, sehingga semua informasi semua berasal dari posko," tutur Suharyanto. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Alat Seadanya, Ayah Korban Gempa Cianjur Minta Bantu Bongkar Reruntuhan Rumah Cari Anak dan Ibunya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved