Kriminal Hari Ini
Altalarik Warga Semarang Untung Rp 40 Juta, Hasil Produksi dan Jual Uang Palsu Selama Dua Bulan
Uang palsu itu diproses dengan cara kertas HVS diprint lalu distampel dibungkus menggunakan kertas minyak yang telah dicat emas.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
"Kemudian dilem dan dicat semprot warna merah agar lebih terang," kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, uang palsu dijualnya secara online.
Dirinya telah mempersiapkan aplikasi telegram untuk sarana komunikasi dengan pembeli.
Dia telah memproduksi uang palsu selama dua bulan.
Baca juga: AWAS Modus Baru Peredaran Uang Palsu, Berikan Pinjaman Tunai Syarat Bayar Administrasi 10 Persen
"Uang yang diproduksi pecahan Rp 100 ribu dan Rp 20 ribu totalnya sekira Rp 50 juta."
"Keuntungan yang saya peroleh sekira Rp 40 juta," tutur dia.
Sementara itu Adimas Widodo Saputra mengaku telah tiga kali membeli uang palsu.
Dirinya membeli palsu senilai Rp 300 ribu dengan harga Rp 100 ribu.
"Uang itu untuk beli makan di warung."
"Pernah uangnya tidak bisa dipakai karena warnanya memudar," tutur dia. (*)
Baca juga: Detik-detik Kukuh Warga Paingan Sragen Nyaris Tewas Terbakar, Sudah Dikepung Api Saat Bangun Tidur
Baca juga: Bos CV Samudera Chemical Berstatus DPO, Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut
Baca juga: Bagi Sumarno, Tujuan Pospenas IX Solo Adalah Ajang Silaturahmi, Minta Santri Utamakan Sportivitas
Baca juga: Kisah Nurhayati Korban Gempa Cianjur, Empat Jam Tertimbun, Bangunan Seketika Ambruk Saat Mengaji