Berita Kendal
Warung Kopi Pucu'e Kendal Gunakan Listrik dari PLTMH
Aliran air sungai yang melimpah di lereng gunungberi manfaat tersendiri bagi warga.
Penulis: faisal affan | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aliran air sungai yang melimpah di lereng gunung memberikan manfaat tersendiri bagi warga sekitar. Selain untuk air irigasi, aliran sungai yang kuat juga bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Seperti halnya yang dilakukan oleh warga di Dusun Gunungsari, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Pembuatan PLTMH bermula dari keisengan beberapa warga untuk mengisi waktu luang karena pandemi.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari Pucu'e Kendal, Wahyudi, mengatakan saat pertama kali membuat PLTMH hanya mengajak beberapa orang saja. Kemudian memanfaatkan dinamo dengan daya 5.000 watt yang sudah mati.
"Dinamo mati itu kami coba hidupkan kembali. Kami spul lagi. Membuat instalasinya pun juga menggunakan bahan seadanya. Akhirnya jadilah itu untuk mengaliri listrik yang ada di kafe," ujarnya.
Tak hanya menciptakan PLTMH, Wahyudi dan anggota pokdarwis juga membuat sebuah kafe bertemakan alam yang tidak jauh dari lokasi sumber listrik. Kafe yang bernama Pucu'e Kendal itu 100 persen menggunakan sumber listrik dari PLTMH.

"Waktu itu hampir bersamaan dengan pembuatan kafe. Penggunaan listrik dari PLTMH digunakan untuk lampu, alat kopi, blender, dan sebagainya," terangnya.
Berjalannya waktu, pada 2021 tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) akhirnya bertemu dengan Wahyudi. Hasil dari obrolan itu, tim pengabdian dari Unnes lalu mengajak perwakilan dari PT PLN Indonesia Power.
"Teman-teman dari Unnes mengajak orang dari Indonesia Power untuk melihat potensi PLTMH di sini. Lalu mereka memutuskan untuk memberikan bantuan berupa dinamo kepada kami pada 2021. Termasuk bantuan pembuatan rumah dinamo beserta instalasinya," tutur Wahyudi.
Dinamo yang diberikan PT PLN Indonesia Power kepada Pokdarwis Gunungsari sebanyak dua buah. Kapasitas listrik masing-masing dinamo yakni sebesar 1.000 watt dan 3.000 watt.
"Untuk memaksimalkan penggunaan dinamo itu, kami membutuhkan instalasi pipa sepanjang 160 meter yang bersumber dari mata air. Pada saat musim kemarau pun juga aliran airnya tetap bagus. Jadi sudah dua tahun ini aliran listrik untuk kafe tidak pernah putus," jelasnya.
Tak hanya potensi debit airnya saja yang bisa dimanfaatkan untuk PLTMH. Di Dusun Gunungsari, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, juga memiliki potensi kopi yang cukup melimpah.
"Itulah mengapa kami menciptakan kafe di sini, karena banyak tanaman kopi. Selain itu, ada pula teh yang khas di sini," bebernya.
Minuman kopi yang disajikan bervariasi. Mulai dari arabika, robusta, dan liberika pun ada. Harganya juga tidak terlalu mahal, mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 17 ribu per gelas.
"Semua olahan kopi dan teh merupakan hasil panen warga sekitar," tutupnya. (*)
Buruh Migran Asal Kendal Tewas Terjatuh Dari Lantai 8 Apartemen |
![]() |
---|
Warkop Pucuk’e Kendal 24 Jam Menyala dari PLTMH, Omset Rp 42 Juta Per Bulan Pengungkit Ekonomi Warga |
![]() |
---|
Pengukuhan Pengurus Ikatan Alumni SMA N 1 Kendal, Launchig Website Alumni |
![]() |
---|
Pengukuhan Pengurus Ikatan Alumni SMA N 1 Kendal, Launching Website Alumni |
![]() |
---|
72 Pendidik GNBS Kendal Ikuti Military Management Training di Matesih Semarang |
![]() |
---|