Berita Kriminal
Kesaksian ART Lihat Ketenangan DDS Racuni Ayah, Ibu, Kakak di Magelang, Minta Tolong Gotong Korban
Asisten Rumah Tangga keluarga DDS menyaksikan ketenangan pelaku setelah meracuni ayah ibu dan kakaknya di Magelang.
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Asisten Rumah Tangga keluarga DDS menyaksikan ketenangan pelaku setelah meracuni ayah ibu dan kakaknya di Magelang.
ART itu bahkan ditelpon langsung oleh DDS untuk menggotong para korban.
Kala itu sang ART tidak tahu jika ketiga korban sudah diracun oleh DDS.
Baca juga: Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Duga Ada Ritual yang Dijalani Salah Satu Korban
Baca juga: Potret Dhea, Meninggal Bersama Ayah Ibu Karena Diracun Adik di Magelang, Dikabarkan akan Menikah
Baca juga: Kesaksian Kerabat Tentang Sosok DDS yang Meracuni Ayah Ibu dan Kakak, Setiap Bulan Minta Rp 32 Juta
Tiga anggota keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yakni Abas Ashar (ayah), Heri Riyani (ibu), dan Dea Khairunisa (anak pertama), tewas akibat diracun.
Tubuh mereka ditemukan tergeletak di tiga kamar mandi yang berbeda di rumahnya, Jalan Sudiro Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Korban ternyata diracun oleh DDS, anak kedua Abas dan Riyani.
DDS yang ditangkap polisi di tempat kejadian perkara (TKP), sudah mengakui perbuatannya.
Pria berusia 22 tahun ini kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Usai meracuni keluarganya hingga tewas, DDS ternyata sempat membantu menggotong korban dari kamar mandi ke kamar.
Hal ini disampaikan oleh asisten rumah tangga keluarga korban, Sartinah.
Sartinah mengetahui kondisi korban usai ditelepon oleh DDS, Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.
Pagi itu, Sartinah masih berada di rumahnya di Desa Dampit, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
"Tadi saya ditelepon sama anaknya (DDS) karena bapak, ibu, kakak gitu di kamar mandi, terus saya suruh nolongi, tapi sudah pada pingsan semua," ujarnya, Senin.
Setiba di rumah keluarga Abas, Sartinah bersama DDS dan seorang tetangga menggotong korban yang tergeletak di kamar mandi ke kamar terdekat.
Kala itu, Sartinah beranggapan bahwa Abas, Riyani, dan Dea pingsan.
"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama di sini sama DDS itu dan Pakde (tetangga)."
"Pokoknya saya taruh kasur yang dekat," ucapnya.
Seusai korban dibawa ke kamar, Sartinah sempat menggosokkan minyak kayu putih ke tubuh korban.
Beberapa saat kemudian, warga membawa ketiga korban ke rumah sakit.
"Saat dikasih minyak kayu putih itu diam. Mungkin masih (hidup), tapi saya enggak tahu, walaupun masih ada napas. Masih anget (badan korban)," ungkap perempuan yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah keluarga Abas ini.
Campurkan arsenik ke teh dan kopi korban
Dalang di balik tewasnya satu keluarga di Kabupaten Magelang ternyata adalah DDS.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengatakan, DDS memasukkan racun, masing-masing sebanyak dua sendok teh, ke teh dan kopi yang hendak diminum keluarganya.
Kebiasaan keluarga tersebut, terang Sajarod, sering mengonsumsi teh dan kopi setiap pagi. "Dia (tersangka) memasukkan racun arsenik pakai 2 sendok ke dalam teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya.
Ketika ibunya keluar dari dapur, tersangka mencampurkannya," tuturnya, Selasa (29/11/2022).
Tersangka membeli racun itu secara online.
Mengenai jumlah racun yang dibeli DDS, polisi kini masih mendalaminya.
Sajarod menuturkan, saat melakukan olah TKP, polisi menemukan kejanggalan-kejanggalan yang menguatkan bahwa pelaku adalah DDS.
Salah satu kejanggalan adalah DDS menolak jenazah korban diotopsi.
Padahal keluarga lainnya mengizinkan.
"Pihak saudara korban minta jenazah diotopsi tapi anak kedua ini tidak ingin. Tapi kami tetap otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," terangnya.
Kejanggalan lainnya, polisi tidak menemukan sisa muntahan para korban.
"Korban yang meninggal akibat keracunan biasanya ada sisa muntahan tapi di TKP clear, tidak ada," jelasnya.
Ia mengungkapkan, polisi melakukan gelar perkara penetapan tersangka pada Senin malam.
Lalu, pada Selasa, terbit surat perintah penahanan tersangka.
Apa motif tersangka racuni keluarganya hingga tewas?
Kasus satu keluarga di Kabupaten Magelang tewas diracun ini dilatarbelakangi rasa sakit hati DDS.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap DDS dan lingkungan sekitarnya, sakit hati itu muncul karena DDS diminta menjadi tulang punggung keluarga.
Sajarod menyampaikan, ayah DDS tidak memiliki penghasilan setelah pensiun dua bulan lalu.
Adapun Riyani merupakan ibu rumah tangga, sedangkan Dea tidak bekerja usai kontrak kerjanya habis.
Baca juga: Kesaksian Kerabat Tentang Sosok DDS yang Meracuni Ayah Ibu dan Kakak, Setiap Bulan Minta Rp 32 Juta
Baca juga: Hasil Akhir 0-2 Wales vs Inggris, Foden Lolos 16 Besar Piala Dunia Rashford Kejar Mbappe dan Gakpo
Baca juga: Viral di TikTok Polisi Disebut Mesum di Kantor Bersama Wanita Pemandu Lagu, Berikut Faktanya
"Bapak pelaku 2 bulan yang lalu baru pensiun, kebutuhan hidup cukup tinggi. Bapak pelaku punya penyakit sehingga butuh biaya pengobatan."
"Anak pertama tidak bekerja, sebelumnya bekerja tapi habis kontrak. Anak pertama tidak diberi beban untuk menanggung semua kebutuhan," paparnya.
"Kemudian semua dibebankan kepada anak kedua, sehingga muncul niat membunuh orangtua dan kakak kandung karena sakit hati. Dia sendiri tidak bekerja," sambungnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai Racuni Keluarganya hingga Tewas, Pria di Magelang Ini Sempat Bantu Gotong Korban yang Tergeletak di Kamar Mandi"
Inilah Sosok Indah Chantika Lestari Wanita Bawa Kabur Uang Study Tour Siswa SMA Senilai Rp 400 Juta |
![]() |
---|
Kisah Pembeli di Minimarket Jadi Penggagal Perampokan Karena Topinya Ketinggalan |
![]() |
---|
Cinta Segitiga Berdarah, Tangan Seorang Pria Putus Setelah Duel Masalah Wanita |
![]() |
---|
Kagetnya Edi Saputra Pulang Kerja Ada Mayat Tak Dikenal Tergeletak di Dalam Rumahnya |
![]() |
---|
Tedesak Kebutuhan Ekonomi, MJ Stress Lalu Celupkan Bayinya ke Bak Mandi |
![]() |
---|