Guru Berkarya
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui Projek P5
satuan pendidikan masih diberi kesempatan untuk memilih salah satu dari 3 opsi yang diberikan pemerintah kaitannya dengan pemberlakuan kurikulum.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Alur kedua, mengidentifikasi tingkat kesiapan masing-masing kelas melalui kegiatan refleksi. Ketika melakukan refleksi, akan terungkap kendala dan hambatan yang akan kita temui saat melaksanakan projek. Dan kita carikan solusinya agar pelaksanaan projek berjalan lancar.
Alur ketiga, merancang dimensi, tema dan alokasi waktu projek P5. Dimensi dan tema dirancang dan dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan sekolah.
Seperti contoh di sekolah kami, sampah plastik merupakan hal yang cukup mengganggu di lingkungan kami. Sehingga topik ini kita angkat sekaligus sebagai solusi dan gaya hidup untuk memerangi sampah plastik.
Alur keempat, menyusun modul projek. Modul yang kita susun berisi tujuan projek, topik yang akan kita kembangkan, alur, durasi projek, aktivitas projek, dan asesmen projek. Dan alur ke lima, merancang strategi pelaporan hasil projek.
Pada pelaporan projek pertama P5 disekolah dengan mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan dapat disimpulkan hal-hal berikut ini. Kegiatan projek pertama dimasukkan semua karakter Profil Pelajar Pancasila sebagai bahan penilaian kegiatan projek.
Alur perkembangan dimensi dibagi mejadi empat tahap berikut ini. Tahap Pengenalan, Tahap Kontekstualisasi, Tahap Aksi, Tahap Evaluasi. Siswa menghasilkan produk dari olahan sampah seperti sampah sebagai pupuk organik, sampah sebagai humus, daur ulang sampah plastic menjadi berbagai jenis produk yang bermanfaat, sampah sebagai sumber energi.
Dengan adanya kegiatan projek P5 ini, disamping sekolah mengembangkan karakter Profil Pelajar Pancasila bagi siswanya. Sekolah sebagai agen perubahan sosial yang aktif terlibat dalam menyelesaikan masalah sosial, dalam hal ini sampah plastic di lingkungan sekolah dan masyarakat.(*)