Berita Semarang
Cerita Sabiatun Warga Tambaklorok yang Rumahnya Tergenang Banjir Rob: Ketinggian Sak Dengkul
Ini cerita Subiatun yang rumahnya terdampak banjir rob dengan ketinggian air selutut.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ini cerita Subiatun, satu diantara warga RT 2/RW 15, Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, yang rumahnya terdampak banjir rob dengan ketinggian air mencapai selutut orang dewasa.
Perempuan berumur 65 tahun itu menuturkan banjir rob menerjang daerah Tambaklorok sekira pukul 00.00 WIB. Namun, mulai pukul 07.00 WIB ketinggian air rob mulai berangsur surut.
"Tadi malam jam setengah 1, tapi puncak jam 3, ketinggian sak dengkul (selutut), dirumah segitu, diluar lebih tinggi, seperut bisa," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/12/2022).
Sembari mengupas kulit kerang ia mengungkapkan bahwa air rob yang masuk ke dalam rumahnya itu, membuat perabotan rumah menjadi terdampak.
"Kena barang-barang pakaian kulkas, lemari, kasur dan buku anak sekolah," katanya.
Sabiatun merupakan seorang wanita yang berprofesi sebagai buruh pengupas kulit kerang.
Dengan pengasilanya yang minim ia mengaku tidak bisa meninggikan ruhamnya agar tidak terkena air dari banjir rob yang biasanya melanda kampung tersebut.
"Rumah (warga lain) udah ditingikan (rumah) saya belum, enggak ada biaya, buat bayar, maunya tinggi tapi biaya enggak ada," ungkapnya.
Biaya meninggikan rumah, kata Subiatu, sangat banyak. Harga tanah urug untuk satu dump truk dan jasa tukang bangunan mencapai Rp 1 juta.
Dalam meninggikan rumah, warga biasanya membutuhkan tanah urug sekitar 10 dump truk. Lanjut Subiatun, tergantung lebar ukuran rumah, semakin lebar, semakin banyak.
Ia berharap, mendapatkan bantuan untuk meninggikan rumahnya, agar tidak terkena banjir rob.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperpanjang status peringatan dini banjir pesisir pantai utara (Pantura) hingga Minggu (4/12/2022). Tidak hanya daerah-daerah di pesisir Kabupaten/Kota Pekalongan, Semarang dan Demak, namun peringatan ini melebar hingga Tegal, Batang dan Jepara.
"Untuk rob memang kita prakirakan bulan ini (Desember), tanggal 1-4 merupakan puncak rob tertinggi. Bila dibarengi dengan curah hujan di wilayah atas yang ber muara di pantura, bisa menambah tinggi muka air. Jadi untuk siaga atau tidaknya, mungkin tergantung teman-teman BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat," kata Koordinator bidang observasi BMKG Tanjung Emas Semarang, Ganis. (*)