Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

 Pertumbuhan Jumlah Armada di Kota Semarang Tak Sebanding dengan Ruas Jalan, Benarkah?

Kemacetan acapkali mewarnai jalanan di Kota Semarang hampir tiap harinya waktu pagi dan sore hari.

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Suasana Kawasan Simpanglima Kota Semarang, Kamis (31/12/2020) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kemacetan acapkali mewarnai jalanan di Kota Semarang hampir tiap harinya waktu pagi dan sore hari.

Hal itu dikarenakan jumlah kendaraan di Kota Semarang meningkat setiap tahunnya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Geikindo) mencatat, jumlah kendaraan di Kota Semarang pada 2019 di angka 1.651.895 unit. Jumlah tersebut terbagi dari beberapa golongan seperti sepeda motor, mobil penumpang, bus, dan truk.

Angka tersebut terus merangkak naik pada 2020 dengan total jumlah kendaraan mencapai 1.693.227 unit. Pada 2021 akhir, jumlah kendaraan di Kota Semarang di angka 1.875.781 unit.

Sementara BPS Provinsi Jateng mencatat jumlah total kendaraan yang ada di Jateng mencapai 20 juta unit lebih pada 2021.

Dari jumlah itu, Kota Semarang menempati urutan pertama dengan jumlah kendaraan terbanyak dengan persentase hampir 10 persen dari total kendaraan di Jateng atau 1,8 juta unit lebih.

Kondisi itu menyebabkan jalanan Ibu Kota Jateng tak bisa lepas dari ancaman kemacetan. Semakin sesaknya jalanan Kota Semarang juga diakui masyarakat. "Dibandingkan lima tahun lalu atau sekitar 2017, jalanan di Kota Semarang semakin padat," kata Imam Pramuji (45) warga Pusponjolo, Kota Semarang, Kamis (1/12).

Dilanjutkan, kemacetan di sejumlah ruas jalan di Kota Semarang pada 2017 juga tak separah sekarang. Ia memberikan contoh di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani pada 2017 belum sepadat sekarang.

Namun kini, setiap pagi dan sore hari dua jalan tersebut dipenuhi kendaraan layaknya barisan semut.

"Kalau sekarang macetnya minta ampun, sudah seperti di Jakarta," ujar dia.

Menyoal kepadatan jalanan di Kota Semarang, Dishub Kota Semarang telah melakukan analisis berdasarkan perhitungan volume, capacity, ratio (VCR) untuk menghitung persentase kinerja jalan dengan kepadatannya.

Analisis tersebut dilakukan sejak 2017 hingga 2022 dan fokus pada 20 ruas jalan yang ada di Kota Semarang.
Hasilnya, pertumbuhan kendaraan tak sebanding dengan kinerja jalan yang ada di Kota Semarang.

Menurut Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto, 20 ruas jalan yang di analisa di antaranya Jalan Ahmad Yani, Pamularsih, Dr Soetomo, Gajahmada, Imam Bonjol, Jendral Sudirman dan beberapa ruas lainnya.

Berdasarkan analisis VCR yang dilakukan di 20 ruas jalan, hanya beberapa yang memiliki persentase kepadatan rendah. Beberapa ruas jalan dengan persentase kepadatan rendah itu ada di Jalan Gajahmada dengan persentase VCR 0,67 persen dan Jalan Imam Bonjol dengan kepadatan 0,43 persen.

"Ambang batas kepadatan jalan di angka 0,75 persen, jika lebih dari itu bisa dikatakan over. Bahkan jika mendekati 1 persen kendaraan tidak lagi di jalan raya namun juga memenuhi trotoar," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved