Berita Semarang
Ramai Soal Tambang Ilegal, Walhi Jateng: Review Izin Harus Lekas Dilakukan
Walhi Jateng khawatir saat aktivitas tambang-tambang ilegal dibiarkan begitu saja.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah khawatir ketika aktivitas tambang-tambang ilegal dibiarkan begitu saja akan merusak lingkungan.
Terutama merusak daerah kaya resapan dan meningkatkan risiko bencana sebab aktivitas tambang dilakukan di wilayah rawan.
Manajer advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah , Iqbal Alma menyebut, penting sekali memberikan pemahaman bagi masyarakat sekaligus mensosialisasikan titik lokasi mana saja yang tidak boleh ditambang dengan alasan kajian ilmiahnya.
"Semisal tidak diberi pemahaman seperti itu masyarakat asal tambang saja sejauh ada sumber dayanya ya udah diambil," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (1/12/2022).
Izin penambangan terutama galian C di Jateng kian perlu diawasi lantaran izin penambangan tersebut naik dua kali lipat di tahun 2019.
Meningkatnya izin tersebut tak lepas dari beragam proyek strategis nasional yang masif dilakukan seperti pembangunan jalan tol, waduk dan lainnya, dari aktivitas tersebut tentunya membutuhkan pasir batu (sirtu), dan tanah urug.
Maka perlu adanya moratorium izin tambang-tambang atau review izin harus lekas dilakukan terutama di Jateng.
"Kalau mau bicara tegas tambang-tambang ilegal itu harus ditutup," ujarnya.
Ia pun meminta ketegasan pihak kepolisian dalam upaya menutup tambang ilegal di Jateng.
Walhi menilai, penindakan polisi selama ini masih belum maksimal lantaran proses pelaporan soal pertambangan harus ke Polda Jateng yang berada di Semarang.
Padahal aktivitas pertambangan marak terjadi di berbagai daerah seperti Klaten, Magelang, Pati, Pemalang, Boyolali, dan wilayah lainnya.
"Jadi kalau tambang ilegal akhirnya warga ketika ingin laporan harus langsung ke Dirkrimsus. Itu akhirnya polisi tidak bisa memantau setiap hari atau melakukan tindakan secara cepat," terangnya.
Sebelumnya, tambang pasir ilegal di Klaten ramai diperbincangkan selepas Gubernur Jateng Ganjar dan Walikota Solo Gibran ikut angkat bicara.
Tambang pasir ilegal di Klaten disebut memiliki backing orang kuat.
SMKN 5 Semarang Diserang 6 Orang Tak Dikenal, 1 Pelajar Kena Luka Bacok |
![]() |
---|
Disdukcapil Semarang Jemput Bola Bantu Korban Banjir Bandang Urus Dokumen Kependudukan |
![]() |
---|
Panen Raya Jambu Kristal Tembus 2 Kuintal Per Minggu di Kebun Buah Agro Cepoko Semarang |
![]() |
---|
Inilah Sosok RA Tukang Ojek Menyamar Menjadi Wanita Saat Sedang Mencuri BH di Semarang |
![]() |
---|
Kemiskinan Semarang Tertinggi di Daerah Pesisir, Mbak Ita Prediksi Banjir Rob Pemicunya |
![]() |
---|