Pelecehan Seksual
Aksi Bejat Diduga Dilakukan Bos WO Kepada MC di Kostan Viral, Teman Korban Angkat Bicara
Kejadian tak mengenakkan menimpa seorang wanita freelancer Master of Ceremony (MC) di wedding organizer (WO) di Kota Bogor.
TRIBUNJATENG.COM, BOGOR - Kejadian tak mengenakkan menimpa seorang wanita freelancer Master of Ceremony (MC) di wedding organizer (WO) di Kota Bogor.
Ia diduga menjadi korban pelecehan seksual olah bos WO di tempat dirinya bekerja.
Peristiwa itu disebutkan terjadi pada Sabtu (26/11/2022) lalu dan saat ini viral di media sosial instagram maupun twitter.
Baca juga: Daftar Top skor Piala Dunia 2022: Kylian Mbappe Tempel Ketat Cody Gakpo
Baca juga: Prediksi Argentina vs Australia di 16 Besar Piala Dunia 2022 Malam Ini
Baca juga: Syahrini Jarang Tampil di TV, Dapat Komisi 3 Kali Manggung Tiap Temani Reino Barack Bisnis
Dalam media sosial yang beredar, salah satu akun yang mengaku teman korban membagikan aksi bejat yang dilakukan oleh bos WO kepada rekannya tersebut.
Salah seorang rekan korban, TA menceritakan, kronologi kejadian ini bermula ketika rekannya (korban) hendak menjadi Master of Ceremony (MC) oleh WO.
"Kebetulan saya bersama 3 orang tim dicabut menjadi tim di salah satu weeding organizer lain. Event kami ada di sentul. Di hari bersamaan, pelaku ( bos WO) mengajak korban untuk menjadi LO- MC," kata Tubagus saat dikonfirmasi via DM Instagram, Rabu (30/11/2022).
TA menjelaskan, saat itu, korban mengiyakan karena menurut terhadap perintah atasan (pelaku).
Korban diminta datang pukul 06.30 WIB ke kostan pelaku yang juga merupakan basecamp tim.
"Dengan alasan ingin briefing untuk event, korban mengiyakan ajakannya. Dalam kondisi itu korban tidak mengetahui ternyata eventnya pukul 13.00," ungkapnya.
Disitulah, kata TA, aksi bejat pelaku dilacarkan kepada rekannya yang diminta menjadi MC di suatu acara.
"Disitu kelakuan bejatnya terjadi. Korban bersaksi dipaksa dan tidak bisa berbuat apapun karena kaget dan tenaga pelaku lebih kuat. Setelah kejadian, korban masih diminta untuk kerja proffesional menjadi LO-MC di Bogor Icon Hotel dari pukul 11.30 - 16.00," jelasnya.
Kejadian itu pun awalnya tidak diketahui oleh TA.
Setelah menjadi MC, korban saat itu terus menangis seolah terpukul atas perbuatan yang dilakukan bosnya di indekos tersebut.
Barulah, keesokan harinya, kata TA, korban baru memberanikan diri untuk bercerita kepada dia.
"Tengah malam, korban hanya menangis dan tidak mau pulang ke rumah. Rumah yang dianggapnya tempat aman malah menjadi tempat mencekam. Saya antar korban ke kost salah satu tim kami," jelasnya.