Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mangrove Edupark Tambakrejo Tanjung Mas, Oasis Tersembunyi di Pesisir Semarang

Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Tanjung Mas, menjadi semacam oasis di pesisir Kota Semarang yang menjadi benteng terakhir oleh ancaman abrasi dan

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Tanjung Mas, menjadi semacam oasis di pesisir Kota Semarang yang menjadi benteng terakhir oleh ancaman abrasi dan rob.

Di tempat itu, sekaligus menjadi laboratorium pesisir sebab masih terdapat sabuk pantai berupa hutan mangrove.

Tribun yang mendatangi lokasi tersebut ternyata hanya dapat mengaksesnya melalui perahu nelayan setempat. 

Lokasi terdekat ke hutan mangrove dapat diakses dari area perkampungan nelayan Tambakrejo RW 16, Tanjung Mas.

Dari lokasi itu, nantinya ada nelayan setempat yang akan mengantar sekaligus menjadi tour guide (pemandu wisata).

Tour guide Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo Tanjung Mas, Zazid (48) menjelaskan seluk beluk hutan mangrove di lokasi itu kepada wisatawan asal Bekasi, Kota Semarang.
Tour guide Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo Tanjung Mas, Zazid (48) menjelaskan seluk beluk hutan mangrove di lokasi itu kepada wisatawan asal Bekasi, Kota Semarang. (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Tribun lalu menyewa satu Kapal 3 GT (Gross Tonage) yang memiliki ukuran panjang sekira 13 meter dan lebar 2,5 meter.

Sebisa mungkin ketika hendak menyambangi destinasi itu dilakukan secara rombongan minimal lima orang sehingga  cukup membayar tiket wisata sebesar Rp15 ribu termasuk sewa perahu. 

Semisal hendak melakukan perjalan secara pribadi bisa saja namun tentu nanti ada harga sewa perahu.

Perjalanan menuju Magrove Edupark dari kampung Tambakrejo ditempuh tak kurang dari 5 menit.

"Ya memang lokasi dekat dengan kampung, dulu sebelum rob malah bisa jalan kaki. Sekarang harus naik perahu," papar Tour guide Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo Tanjung Mas, Zazid (48) kepada Tribun.

Setiba di tempat itu, sejumlah burung kuntul (Egretta garzetta) menyambut. 

Mereka ada yang asyik nangkring di atas akar magrove yang tampak seperti otot. Para burung khas pesisir itu sedang mencari mangsa.

Begitupun dengan ribuan magrove yang berusia hampir 10 tahun itu tampak tegar menjadi pagar alam penahan gelombang laut utara yang seringkali ganas.

Zazid mengajak berkeliling di jogging track yang dibuat oleh kelompok nelayan pencinta lingkungan yakni Kelompok Cinta Alam Magrove Asri dan Rimbun (Camar) Tambakrejo, Tanjung Mas.

Jogging track itu terbuat dari bambu dengan panjang 350 meter yang melingkari area hutan mangrove. Luasan magrove itu sendiri  2,5 hektare, namun tidak semuanya dilintasi jalur tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved