Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Bus Wisata

Kecelakaan Bus Semeru di Mojosemi Sarangan : Pengakuan Kondektur Bus Saat Detik-detik Kejadian

Kecelakaan Bus Semeru di Mojosemi Sarangan yang membawa rombongan wisatawan warga RT 5 RW 2 Kelurahan Manyaran Kota Semarang

KOMPAS.COM/SUKOCO
Sebuah bus rombongan wisata dari Kota Semarang masuk jurang sedalam 10 meter di jalur maut Sarangan - Tawangmangu.. Bus diduga mengalaminkwrusakan rem sehingga menabrak beai pembatas jalan dan masuk jurang sedalam lebih dari 10 meter. 

TRIBUNJATENG.COM, SARANGAN --  Kecelakaan Bus Semeru di Mojosemi Sarangan yang membawa rombongan wisatawan warga RT 5 RW 2 Kelurahan Manyaran Kota Semarang yang masuk jurang di jalur Tawangmangu-Sarangan, Minggu (4/12/2022) siang.

Rombongan warga Manyaran itu akan berwisata ke Telaga Sarangan Magetan, Jawa Timur, melalui jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan.

Lokasi kecelakaan, tepatnya berada di Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Ada 52 orang penumpang di dalam bus tersebut. Bus melintas dari Tawangmangu menuju ke Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan.

"Dari Semarang Barat, ada dua bus ingin wisata ke Sarangan Magetan. Setibanya di tikungan (menurun) satu bus hilang kendali menerobos pembatas jalan dan masuk jurang dengan kedalaman sekitar 31 meter.

Ada 7 orang meninggal dunia di lokasi, termasuk sopirnya," kata Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan kepada Tribunjateng.com.

Kapolres Magetan menuturkan, ada 45 penumpang yang mengalami luka ringan maupun berat dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Sayidiman Magetan.

"Pemda Magetan membantu perawatan untuk korban luka ringan dan berat. Apabila dari dokter memutuskan boleh rawat jalan, pasien akan dipulangkan ke Semarang," ucapnya.

Dia menambahkan, jenazah saat ini masih dalam proses pemulasaraan di RSUD dr Sayidiman Magetan.

Apabila telah selesai proses pemulasaraan, lanjutnya, jenazah akan dibawa ke rumah duka wilayah Semarang dengan dikawal mobil Patwal Polres Magetan.

"Pemulangan jenazah dilakukan Minggu malam," terangnya.

Rem Blong

Kasi Humas Polres Kabupaten Magetan, AKP Budi Kuncahyo, merinci data sementara korban kecelakaan yang berjumlah total 52 orang.

Kru bus 2 dan 50 penumpang "Korban meninggal di TKP 7 orang termasuk pengemudi. Laki laki 4 orang perempuan 3 orang. Korban luka ringan 32, laki laki dewasa 17, 2 anak, perempuan dewasa 12, anak perempuan 1. Penumpang yang tidak mengalami luka 13 orang," jelasnya.

Menurutnya kendaraan tersebut berada di posisi atas hendak berjalan ke bawah.

"Setibanya tempat kejadian di tikungan atas Lawu Grand Forest, bus tidak dapat dikendalikan, seharusnya bus belok kiri menikung," ujarnya.

Karena bus lurus, kemudian menabrak pembatas jalan atau guardrail (pembatas besi), lalu meluncur ke jurang serta menabrak pohon. Sehingga bus terguling ke kiri dan berhenti.

Kasatlantas Polres Magetan AKP Trifona Situmorang mengatakan, bus Semeru Putra Transindo itu diduga mengalami kerusakan rem.

Akibatnya, sopir lepas kendali saat bus melalui jalur turunan curam.

"Diduga masalah rem karena sempat kita periksa ada bagian rem yang patah," kata Trifona di lokasi kejadian.

Khoirul, kondektur bus yang selamat dari kecelakaan tersebut menceritakan detik-detik musibah. Kata dia sang sopir sempat berteriak rem blong sebelum akhirnya bus masuk jurang.

"Sopir teriaknya 'rem blong, rem blong'. Saya lari ke bagian belakang bus," kata Khoirul, kondektur bus di Puskesmas Plaosan.

Khoirul yang mengaku badannya terbanting saat bus terperosok ke jurang sedalam 31 meteran, tidak mengalami luka.

"Dada saya sakit terbentur di dalam bus," ujarnya.

Sunardi, warga yang tinggal dekat lokasi kejadian, mengatakan sopir bus menjadi korban tewas terakhir yang dievakuasi.

Tubuh sopir disebut terjepit badan bus sehingga butuh waktu untuk dikeluarkan.

"Ada dua jam kita melakukan evakuasi karena terjepit kursi dan body mobil. Kita pakai linggis untuk evakuasi," ujar Sunardi di lokasi kejadian.

Penyambutan Jenazah

Tribunjateng.com mendatangi kediaman korban kecelakaan di Kelurahan Manyaran, Kota Semarang.

Tampak sejumlah warga tetangga sedang pasang tenda di rumah duka untuk persiapan kedatangan jenazah korban.

Sekretaris RT 1 RW 2 Kelurahan Manyaran, Agus Kusmanto, membenarkan peristiwa tersebut. Total warga yang berangkat dari Manyaran Semarang menuju Sarangan di Kabupaten Magetan sekitar 80 orang. Mereka diangkut menggunakan dua bus besar. Berangkat dari Manyaran Minggu pagi, sekitar pukul 06.00.

Warga menyebut kegiatan itu sebagai piknik kampung atau rekreasi warga tiap tahun. Identitas warga yang meninggal dunia antara lain Kabul, Sumiati, Sutarjo, Wachid, Witri Suci Rohati, dan Sukini.

Sedangkan satu orang lagi belum diketahui namanya. Semua warga RT 5 RW 2 Kelurahan Manyaran Kota Semarang.

Ada Firasat

Asih warga RT 5 RW 2 Kelurahan Manyaran menolak ikut wisata ke Telaga Sarangan, meski sudah daftar dan bayar Rp 300 ribu sebelumnya.

Asih mengaku, memililiki firasat tidak enak menjelang hari keberangkatan wisata tahunan yang diadakan RT 5 tersebut.

"Saya sebelumnya mau ikut karena diajak anak saya. Tapi firasat kok nggak enak. Saya batal ikut. Tapi anak saya tetap ikut, katanya eman-eman sudah bayar tapi tidak berangkat. Anak saya selamat," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (4/12/2022).

Dengan keputusanya itu, dirinya tidak mempermasalahkan kendati uang yang telah ia bayarkan dan tidak kembali.

Dalam membayar biaya pendaftaran wisata itu, Asih mengangsur, Rp 50 ribu per bulan. "Tidak apa-apa, hitung-hitung (uangnya) buat ngamal," ucapnya sambil melayani pembeli.

Asih merupakan seorang wanita yang berusia 60 tahun yang berprofesi sebagai pedagang angkringan di Jalan Gedong Songo II, Manyaran, Semarang Barat. Asih mengaku takut karena pernah ke sana bersama suaminya ketika masih hidup.

"Soalnya saya lihat jalanya takut, saya pernah ke sana sama bapak naik bus gitu, jalannya nanjak turun nanjak turun dan sempit pinggirrnya jurang-jurang jadi saya diajak lagi tidak mau," ujarnya

Berdasarkan pantauan Tribunjateng.com di Kantor Kelurahan Manyaran, tampak ada karangan bunga yang bertuliskan turut berduka cita atas musibah yang kecelakaan Bus Semeru Putra Rombongan Warga RT 5 RW 2 Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat. Karangan bunga duka tersebut berasal dari Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (ais/fiq/tribunnews)

Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu No Meghan Trainor Sedang Viral di Tiktok, Untouchable, Untouchable

Baca juga: Sutrisno PKL di Kudus Senang Dapat BLT Rp 450 Ribu: Buat Tambahan Modal Dagang

Baca juga: Prediksi Skor Persita Tangerang Vs Bali United Liga 1 2022, Juara Bertahan Masih Diunggulkan

Baca juga: OPINI : Mencegah Kekerasan Seksual dalam Pesantren

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved