Bom Bandung
Istri Pelaku Bom Bandung Mengaku Suami Kecelakaan, Tetangga: Ditunjukin Gambarnya Saya Menjerit
Aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.
TRIBUNJATENG.COM - Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.
Aksi tersebut dilakukan pria bernama Agus Sujatno, seorang mantan narapidana kasus bom Cicendo, Bandung, Jawa Barat tahun 2017.
Agus dipenjara di Nusakambangan selama empat tahun dan bebas pada September 2021.
Baca juga: Fakta-Fakta Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung
Agus Sujatno alias Abu Muslim ternyata kos di Dusun II, Siwal, Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah bersama istri dan anaknya.
Surati, pemilik indekos, mengatakan Agus sudah menyewa di tempatnya selama hampir setahun yakni sejak September 2021.
Saat menyewas kos, Agus tidak menyertakan identitas pribadinya.
Hanya saja istri Agus, R menyerajkan identitasnya yakni berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berdasarkan alamat sesuai KTP, istri Agus berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Surati mendapatkan kabar jika Agus Sujatno bekerja keluar kota sejak dua minggu terakhir hingga ia mendapatkan kabar jika Agus tewas saat bom bunuh diri di Bandung.
Sementara itu Ketua RT setempat, Suparno mengaku tidak mengenal sama sekali sosok AS.
Padahal, jarak rumahnya dengan lokasi indekos tak sampai 100 meter.
Suparno tidak tahu menahu sudah berapa lama Agus dan keluarganya tinggal di kos tersebut.
"Kalau kata pemilik kos, sudah satu tahun.
Itu yang bilang pemilik kosnya," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/12/2022).
Menurutnya, Agus dan keluarganya juga sangat tertutup.
Bahkan mereka tak pernah bersosialisai seperti arisan rutin RT setempat.
Suparno juga tak tahu secara pasti dengan siapa Agus tinggal di kos tersebut.
Sebatas yang ia ketahui, AS tinggal bersama seorang istri dan anak.
"Dari awal tinggal disini, tidak pernah melapor, sama sekali tidak pernah ke sini (RT) juga.
Kalau ada kejadian seperti ini, baru tau," ujarnya.
"Semuanya tidak pernah bersosialisasi, arisan tidak pernah ikut.
Di sini tidak ada yang mengetahui (kenal)," imbuh dia.
Sementara itu Endang (64), tetangga satu tembok di kos tersebut mengatakan yang sama.
Ia mengaku tak akrab dengan Agus dan istrinya yang cenderung tertutup dan jarang keluar dari kamas kos.
Di bagian depan kamar kos Agus dan R terdapat gerobak makanan 'Pukis Bandung' berwarna hijau.
Sebelah kiri kamar kos yang ditinggali Agus dihuni oleh Endang dan di sebelah kanan, dihuni pasangan suami istri lainnya.
Menurutnya, setiap pagi Agus Sujatno selalu keluar kos untuk bekerja.
"Kalau pagi pas (AS) berangkat saya sapa.
Berangkat mas? Udah sebatas itu saja," kata dia.
Endang bercerita ia sempat bertanya kepada sang istri terkait keberadaan suaminya yang beberapa hari tak terlihat di kosan.
Saat itu Saat itu R menjawab suaminya sedang mencari tambahan modal untuk berjualan pukis.
Pada Selasa (7/12/2022), menurut Endang, R sempat menangis sambil menunjukkan foto suaminya yang tewas kepada tetangga kos.
Menurut Endang saat R menangis, dirinya baru selesai memetik daun pisang.
"Mbak kalau ada apa-apa itu curhat sama kita.
Terus ditunjuk gambarnya begitu menunjukkan gambarnya (suami) saya menjerit," kata Endang.
Endang mengaku tak tahu jika suami R adalah pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung.
Sementara itu Suparni, ibu RT setempat bercerita istri AS sempat menangis dan mengaku bahwa suaminya kecelakaan.
"Tetangga kos kemudian berinisiatif untuk mengantar ke jalan raya.
Setelahnya, kata dia, tetangga kos yang mengantarkan langsung diminta untuk kembali.
Hingga saat ini, istri AS menurutnya tidak diketahui.
Di hari yang sama, Rabu (7/12/2022), Densus 88 menggeledah kamar kos yang ditempati Agus dan istrinya yang ada di Sukoharjo. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Kos di Sukoharjo, Pamit ke Istri Cari Modal Tambahan Jualan Pukis"
Baca juga: Aipda Sofyan Gugur Setelah Adang Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung: Dia Pahlawan