Duel Maut Tewaskan Kakak Adik, Warga: Seandainya Senjata Itu Tak Dilempar

TRIBUNJATENG.COM, BANGLI - Duel maut terjadi di Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Bangli, Bali.

Konflik bermula dari pesan singkat di media sosial.

Dua warga paruh baya kehilangan nyawa dan satu kritis akibat perkelahian tak seimbang melawan pemuda.

Baca juga: Kakak Adik Tewas dan 1 Kritis dalam Perkelahian Setelah Berbalas Pesan di Medsos

Kronologi

Pagi itu, Minggu 12 Oktober 2025, suasana Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, seperti biasanya. Tak ada yang menduga perbincangan lewat Messenger Facebook antara Jero Sumadi (47) dan I Ketut Arta alias Mangku Arta (29) akan berakhir dengan dua nyawa melayang dan satu orang kritis.

Pertikaian bermula dari pesan singkat yang membahas soal penyetopan mobil Jeep.

Pesan itu berkembang menjadi tantangan terbuka: Jero Sumadi menantang Ketut Arta berkelahi.

Sekitar pukul 08.00 Wita, Ketut Arta melintas di depan warung milik Jero Sumadi.

Saat itu ia dihadang oleh Jero Sumadi, Ketut Kartawa (50), dan I Wayan Ruslan (53), yang datang dengan membawa senjata tajam.

Namun, Arta berhasil meloloskan diri dan langsung memanggil dua saudaranya: Jero Wage (40) dan Mangku Bersi (33).

Duel tak seimbang

Dengan membawa dua bilah pedang dan satu tombak, Ketut Arta dan kedua saudaranya berjalan menuju lokasi.

Saat sampai di tempat kejadian, korban sempat lebih dulu menyerang, memicu emosi para pelaku.

Di sinilah tragedi bermula.

Ketiga korban yang membawa senjata tajam justru melakukan kesalahan fatal.