Berita Jateng
Inovasi Perahu Tenaga Surya, Upaya Wujudkan Karbon Biru
Perahu nelayan tenaga surya dinilai mampu menjadi alternatif dalam upaya menjaga kelestarian laut.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Upaya Berbagai Pihak
Di sisi lain, berbagai pihak kini tengah mendorong agar hasil tangkapan nelayan bisa optimal dan juga bisa lebih irit bahan bakar.
Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Jawa Tengah memandang, persoalan nelayan selama ini selain karena faktor juga keterbatasan teknologi alat tangkap.
Teknologi yang terbatas tersebut mengakibatkan ketergantungan terhadap musim menjadi sangat tinggi sehingga wilayah dan hasil tangkapnya juga terbatas.
Selain itu, kondisi sumber daya perikanan yang bersifat milik umum telah mengakibatkan terjadinya persaingan dalam memperebutkan sumberdaya sehingga para nelayan tradisional akan selalu kalah dalam persaingan.
Kondisi inilah yang mengakibatkan pendapatan nelayan menjadi rendah.
"Hasil tangkapan ikan cenderung menurun dari tahun ke tahun, salah satu penyebabnya adalah berkurangnya kapal besar yang melakukan bongkaran hasil tangkapan pelabuhan di Jawa Tengah.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 58 tahun 2020 yang agak merugikan atau mempersulit kapal besar dan nelayan perlu peningkatan akses terhadap teknologi penangkap ikan supaya hasil tangkapan lebih menguntungkan," kata Koordinator WKU Bidang Maritim, Investasi & Luar Negeri Kadin Jateng, Edward Sofiananda.
Hal itu juga berbanding lurus dengan data Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang menyebutkan, hasil tangkapan ikan di Jawa Tengah cenderung mengalami penurunan dua tahun terakhir.
Tercatat, produksi tangkap tahun 2021 yakni sebanyak 330.293 ton, turun dari produksi tangkap tahun 2020 yang sebanyak 433.938 ton.
"Tahun 2020-2021 terjadi penurunan. Tahun 2021, produksi kita sekitar 330.000 ton.
Mungkin turun karena tahun 2020-2021 masih ada pandemi covid-19, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas penangkapan ikan, banyak kapal tidak berlayar," katanya.
Fendiawan lebih lanjut mengatakan, jika dilihat dari data sejak tahun 2018, hasil tangkap ikan terjadi secara fluktuatif.
Tercatat produksi tangkap tahun 2018 sendiri sebanyak 446.277 ton dan tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 495.356 ton.
Setelah itu, mengalami penurunan tahun 2020 dan 2021.