Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Keren, Tiga Siswa SMP Karangturi Semarang Buat Sedotan dari Biji Durian, Raih Medali Emas

Keren, Tiga Siswa SMP Karangturi Semarang Buat Sedotan dari Biji Durian, Raih Medali Emas di Ajang Internasional Science and Invention Fair 2022 di Ba

Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional Karangturi
Clarissa Sandria Jolie, Eowyn Freddiyanto, dan Gabriella Fiona PK, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional Karangturi meraih medali emas di ajang Internasional Science and Invention Fair (ISIF) 2022 berhasil memenangkan kompetisi yang digelar di Bali pada Selasa-Sabtu (1-5/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Clarissa Sandria Jolie, Eowyn Freddiyanto, dan Gabriella Fiona PK meraih medali emas di ajang Internasional Science and Invention Fair (ISIF) 2022.

Tiga siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional Karangturi berhasil memenangkan kompetisi yang digelar di Bali pada Selasa-Sabtu (1-5/12/2022).

Ketiga siswa tersebut membuat penemuan sedotan dari biji durian, bahkan mereka mendapatkan special award dari Macedonia.

Clarissa bercerita, awal mula ia memikirkan inovasi sedotan biji durian ialah banyaknya limbah durian yakni kulit dan biji durian.

Selain itu, kebiasaan mereka mengonsumsi minuman teh gelas plastik dan melihat bahwa 

Clarissa menuturkan memilih membuat sedotan biji durian untuk mengurangi sampah limbah plastik.

''Selama ini biji durian hanya dibuang saja. Kami mencoba memanfaatkan biji durian yang tidak terpakai untuk menjadi sedotan yang sekaligus bisa dimakan,'' ujarnya pada Tribun Jateng, Sabtu (10/12/2022) di Kampus Sekolah Nasional Karangturi Graha Padma, Jrakah, Tugu, Kota Semarang.

Menambahkan keterangan Clarissa, Eowyn menyatakan sedotan biji durian bisa dimakan namun tidak mengandung bau durian dan tidak mengurangi atau mengontaminasi minuman.

Seingatnya, sedotan biji durian yang timnya buat membutuhkan waktu tiga bulan mulai dari pencarian ide, riset, eksperimen, hingga uji coba prototipe.

"Kami butuh waktu 3 bulan mulai dari sampai kami yakin produk ini bisa dipresentasikan dan dikompetisikan," kenang Eowyn.

Pada kesempatan yang sama, Ivan Setia Arianto selaku guru sekaligus pembimbing tim riset SMP Karangturi Kota Semarang.

Prestasi yang telah ditorehkan tiga siswa didiknya merupakan dukungan dari berbagai pihak, baik sekolah, orang tua siswa, dan siswa.

''Prestasi ini merupakan buah dari dukungan dari semua pihak baik dari sekolah, orangtua siswa, dan siswa,'' tuturnya.

Sebagai pembimbing tim riset, ia mendorong siswa untuk mencari permasalahan sehari-hari yang dekat dengan rutinitas siswa.

Termasuk dalam temuan sedotan dari biji durian merupakan kombinasi atas limbah durian dan sampah plastik sehari-hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved