Kuliner Karanganyar
Makan Nasi Sayur di Warung Soto Sewu Karanganyar, Tidak Habis Bayar Lebih Mahal
Warung makan milik Dwi Ningsih yang berada di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar memiliki konsep unik supaya tidak ada makanan mubaz
Penulis: Agus Iswadi | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Warung makan milik Dwi Ningsih yang berada di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar memiliki konsep unik supaya tidak ada makanan mubazir.
Dwi sapaan akrabnya memulai usaha kuliner sejak 2011-an lalu dengan menjual soto. Dwi menjual soto dengan harga Rp 1.000 per porsi mangkok kecil. Setelah menu soto sewu diminati oleh para pengunjung, akhirnya dia menghadirkan menu nasi sayur sebagai menu alternatif selain soto. Warung Soto Sewu buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 22.00.
Konsep yang ditawarkan Dwi dalam menjual nasi sayur cukup unik. Pengunjung akan membayar lebih dibanding dengan harga normal apabila makanan yang disantap tidak habis atau sisa.
"Nasi sayur Rp 5.000, kalau tidak habis bayar Rp 7.000. Nasi sayur Rp 5.000 itu mau ambil penuh (nasinya) tidak apa-apa yang penting habis," katan Dwi kepada Tribunjateng.com, Sabtu (10/12/2022).
Hal itu dilakukan supaya tidak ada makanan sisa dan pengunjung menyantap makanan sesuai dengan takaran masing-masing. Ada beberapa menu sayur yang dihadirkan setiap harinya di antaranya, sayur pare, kering tempe tahu, sayur daun singkong, oseng dan lainnya.
Dia menyampaikan, nasi sayur seharga Rp 5.000 tersebut belum termasuk lauk. Kendati demikian Dwi tetap menaruh percaya kepada semua pengunjung bahwa nasi yang diambil sendiri atau prasmanan selalu dihabiskan.
"Selama ini saya percaya kepada pengunjung, kalau makanannya dihabiskan. Saya hanya tanya ke tukang cuci, banyak (makanan) yang sisa tidak? habis," ucapnya. (Ais)