Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

13 Pekerja Jembatan Mojo Solo-Sukoharjo Belum Dapat Gaji Rp 70 Juta: Mas Gibran Tolong

Sebanyak 13 pekerja jembatan Mojo penghubung Kota Solo dengan Sukoharjo menggelar demi lantaran belum mendapatkan gaji. 

Editor: galih permadi
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Pekerja bangunan itu menggelar aksi unjuk rasa di atas Jembatan Mojo, pada Sabtu (10/12/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sebanyak 13 pekerja jembatan Mojo penghubung Kota Solo dengan Sukoharjo menggelar demi lantaran belum mendapatkan gaji. 

Total gaji sebesar Rp 71 juta belum dibayarkan lantaran sang mandor asal Makassar kabur. 

Untuk menyuarakan nasibnya, belasan pekerja bangunan itu menggelar unjuk rasa di atas Jembatan Mojo, Sabtu (10/12/2022).

Jembatan Mojo penghubung Kota Solo dengan Sukoharjo, sudah bisa dilewati masyarakat. Namun pembangunan jembatan ini menyisakan persoalan.

Baca juga: Wacana Megapoyek Akses Kawasan Industri Semarang ke Bandara Ahmad Yani, Mbak Ita: Tak Mustahil 

Gaji para pekerja belum dibayar koordinator pekerjaan atau buruh bangunan.

Untuk menyuarakan nasibnya, belasan pekerja bangunan itu menggelar unjuk rasa di atas Jembatan Mojo, Sabtu (10/12/2022).

Terpantau, mereka membentangkan tulisan dari kardus bekas bertuliskan, 'Bosnya Kabur, mana gajiku, taruhannya nyawa', 'Bayar Gaji Kami Untuk Bertahan Hidup', 'Mas Gibran, Tolong Bantu Kami', dan lainnya.

"Dari pihak PT sudah membayarkan ke mandor, tapi setelah uang turun, orangnya (mandor) kabur.

Jadi kita tidak dibayarkan," kata Koodinator pekerja bangunan, Sandi di sela-sela aksi.

Total ada 13 pekerja yang tak dibayarkan gajinya dengan total sekitar Rp 70 juta. Jumlah tersebut untuk gaji pengerjaan Jembatan Mojo selama 3 pekan. 

Sandi menjelaskan, pembangunan Jembatan Mojo dilakukan sejak Juni 2022. Dengan perjanjian awal, pembayaran dilakukan setiap 2 pekan dengan nominal Rp 30 juta yang dibagi rata pada 13 pekerja.

Namun karena pekerjaan diminta dipercepat, para pekerja diminta lembur dan gaji dibayar pasca-jembatan rampung.

"Diresmikan tanggal 2 Desember, katanya tanggal 7 gajian, tapi sampai sekarang tidak ada uang yang diserahkan kepada kami," beber dia.

Hingga aksi ini, belasan orang itu tidak dibayar gajinya. Mereka mengaku bingung karena tidak punya uang untuk bertahan hidup di Solo. Lantaran, belasan orang itu berasal Jawa Barat.

"Pekerja ada yang dari Karawang, Subang, dan Purwakarta. Mau pulang tidak punya ongkos. Makan hutang di warung sama dibantu warga sini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved