Apa Itu Stiff Person Sydrome? Penyakit Syaraf Otak yang Diderita Penyanyi Titanic Celine Dion
Apa Itu Stiff Person Sydrome? Penyakit Syaraf Otak yang Diderita Penyanyi Titanic Celine Dion
Penulis: non | Editor: galih permadi
Apa Itu Stiff Person Sydrome? Penyakit Syaraf Otak yang Diderita Penyanyi Titanic Celine Dion
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu stiff person syndrome? Penyakit syaraf otak yang diderita pelantun soundtrack Titanic Celine Dion.
Beberapa waktu lalu penyanyi Celine Dion mengungkapkan jika dirinya tengah menderita penyakit stiff person syndrome.
Stiff person sydrome diketahui merupakan kondisi neurologis yang langka.
Celine Dion menyebutkan jika penyakitnya sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Stiff person syndrome bahkan membuatnya sulit untuk berjalan dan menggunakan pita suaranya untuk bernyanyi.
Mengetahui bahwa dirinya mengidap stiff-person syndrome, tidak membuat Dion menyerah.
“Saya bekerja dengan keras bersama dengan terapis kesehatan olahraga untuk mengembalikan kekuatan dan kemampuan saya untuk tampil setiap hari”, ujar Dion di dalam video yang diunggahnya di media sosial.
Apa Itu Stiff Person Sydrome?
Stiff-person syndrome adalah penyakit autoimun langka yang menyerang sistem saraf pusat.
Melansir Kompas.com dari Cleveland Clinic, stiff person syndrome menyerang bagian otak dan sumsum dan tulang belakang.
Seseorang yang mengalami penyakit langka ini akan mengalami kekakuan otot yang menjalar ke area kaki dan bagian tubuh yang lain.
Otot kaku tersebut bisa menyerang secara tiba-tiba atau dipicu oleh suara yang cukup keras, stres, bahkan sentuhan.
Kondisi ini kemudian bisa membuat penderitanya kesulitan untuk berjalan atau bergerak.
Gejala stiff-person syndrome biasanya akan muncul secara bertahap dan akan menyebabkan kelumpuhan.
Penderita stiff syndrome person juga bisa serta akan berujung pada kematian pada beberapa kasus.
Melansir Medical News Today, ada beberapa gejala stiff-person syndrome yang akan muncul, seperti:
1. Rasa kaku pada otot batang tubuh.
2. Sulit untuk memutar dan membungkukkan tubuh.
3. Rasa kaku pada bagian atas dan bawah lengan.
4. Tubuh menjadi bungkuk dengan tidak wajar.
5. Cara berjalan menjadi kaku dan terasa sulit.
6. Otot tegang yang memicu rasa sakit.
7. Sering terjatuh.
8. Mudah kaget jika terdapat suara yang terlalu keras atau ketika muncul stimulus tertentu.
Dilansir dari National Organization for Rare Disorders (NORD), penyebab stiff-person syndrome belum diketahui secara pasti.
Bahkan, hanya ada satu di antara satu juta orang yang pernah mengalami kondisi ini.
Sedangkan menurut Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang akan meningkatkan risiko seseorang terkena stiff-person syndrome, seperti:
1. Penyakit autoimun, termasuk diabetes, gangguan tiroid, vitiligo, dan anemia pernisiosa.
2. Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, paru-paru, ginjal, tiroid, usus besar, dan limfoma Hodgkin.
(*)