Berita Viral
Perampokan di Rumdin Wali Kota Blitar Direncanakan Matang, Seragam hingga Pelat Nomor Diperhitungkan
Pihak kepolisian menemukan jika para pelaku menggunakan atribut pegawai pemerintah seperti topi Korpri hingga seragam Satpol PP
TRIBUNJATENG.COM - Perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar telah direncanakan dengan sangat matang.
Pelaku yang berjumlah 4-5 orang memperhitungkan segala hal.
Termasuk pakaian yang mereka pakai, cara bicara menggunakan bahasa Indonesia baku, hingga pelat nomor merah.
Hal itu semata-mata dilakukan agar pihak berwajib kesulitan mengindentifikasi para pelaku.
Dalam peristiwa perampokan itu, Wali Kota Blitar Santoso dan Istri sempat disekap.
Kerugian ratusan juta rupiah.
Baca juga: Respons Wali Kota Blitar saat Disinggung Motif Perampokan di Rumah Dinasnya Adalah Politik
Baca juga: Detik-detik Aipda Benyamin Tertembak Senapan Rekannya, Peluru Sempat Mengenai Sandaran Tempat Duduk
Pihak kepolisian telah melakukan identifikasi pada pelat nomor merah yang digunakan para perampok.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengungkapkan jika dari hasil identifikasi, pelat nomor merah tersebut adalah palsu.
Digunakannya pelat nomor merah disimpulkan hanya untuk penyamaran.
"Nomor ini kan hanya penyamaran. Tidak digunakan yang asli. Kita sudah cek kendaraan tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, identifikasi yang dilakukan berfokus pada dua kombinasi nomor.
Hasil dari pelacakan, ternyata kendaraan dengan salah satu kombinasi pelat nomor tersebut merupakan kendaraan dinas milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri.
"Ada dua nomor, salah satunya ternyata ada di sebuah bengkel, (kendaraan) milik Pemkot Kediri. Satu nomor lagi (kendaraannya) ada di Surabaya. Itu juga sama," ujarnya.
Selain itu, tim yang dibentuk juga bergerak untuk mengumpulkan informasi dari para penjual jasa pembuatan pelat nomor di wilayah Blitar dan sekitarnya.
"Kita melakukan pengecekan ke pembuat-pembuat nomor di pinggir jalan itu. Apakah dalam waktu satu pekan ke belakang ada yang membuat nomor tersebut," jelasnya.