Berita Semarang
Kebakaran di Semarang : Rumah Kontrakan di Bugangan, Penghuni Luka Bakar 70 persen
Kebakaran di Semarang kembali terjadi, kali ini sebuah rumah kontrakan di Jalan Serayu Kelurahan Bugangan, Kota Semarang, terbakar
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebakaran di Semarang kembali terjadi, kali ini sebuah rumah kontrakan di Jalan Serayu Kelurahan Bugangan, Kota Semarang, terbakar. Atas kejadian ini penghuni rumah yang saat itu berada di dalam, mengalami luka bakar, Sabtu (17/12/2022).
Peristiwa terbakarnya rumah huni tersebut terjadi pukul 11:25 WIB, sedangkan kobaran api berhasil dipadamkan pukul 12.45 WIB.
Menurut Kabid Ops Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Untung Sugiono, penyebab terbakarnya rumah huni tersebut diduga adanya konsleting listrik.
"Sementara ini konsleting listrik, itu rumah huni," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (17/12/2022).
Dirinya menyebut, dalam Insiden ini, penyewa rumah yang tingal sendiri di rumah tersebut mengalami luka bakar 70 persen.
"Korban satu orang umur sekitar 56 (tahun)," ucapnya
Menurut informasi yang ia dapatkan dari warga, penyewa yang menghuni rumah tersebut, sempat berteriak saat awal peristiwa kebakaran.
"Tetangga sebelah korban, mendengar teriak kebakaran dari warga dan melihat asap, api di rumah korban," katanya
Karena api dengan cepat membakar seluruh isi yang ada di dalam rumah tersebut sehingga kobaran api cepat membesar
"(ketua RT setempat) melihat api sudah besar dan melihat korban luka bakar, (kemudian ) di bawa ke Rumah sakit terdekat," ungkapnya
Dirinya mengaku, dalam mengatasi musibah kebakaran ini sebanyak, 25 personel dan tiga unit armada pemadam kebakaran dikerahkan.
"Alat yang digunakan, masker, helm, APD, selang 1,5, 2, 5 dan nozzle 2,5 1,5," imbuhnya
Untung pun mengungkapkan kendala yang dihadapi personelnya ketika menuju lokasi kebakaran.
Menurutnya jalan yang sempit membuat mobil Damkar sempat kesulitan menuju ke tempat kejadian.
"Kendalanya (gang) sempit karena padat penduduk," bebernya