Berita Semarang
Mahasiswa Unnes Semarang Meninggal di Indekos Diketahui Sering Makan Mi Instan dan Begadang
Meninggalnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jody Yudha Permana diduga karena sering makan mi instan dan begadang.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meninggalnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jody Yudha Permana diduga karena sering makan mi instan dan begadang.
Bahkan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jepang tersebut juga diduga memforsir diri saat mengerjakan skripsi sehingga membuat pencernaan terganggu.
Hal itu disampaikan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS Unnes, Dr. Eko Raharjo, berdasarkan informasi yang diperoleh dari rekan satu kontrakan, Jody diketahui kerap muntah pada pagi dan malam hari.
Baca juga: Mahasiswa Unnes Meninggal di Indekos Jelang Wisuda, Eko Raharjo: Haknya Sebagai Sarjana Akan Diberi
Bahkan sore hari sebelum meninggal dunia, Jody diketahui muntah hingga mengeluarkan darah.
Ia menduga kebiasaan mengonsumsi mi instan dan begadang, dan kemungkinan memforsir diri saat mengerjakan skripsi membuat pencernaan Jody terganggu.
"Beliau baru menyelesaikan skripsi dan tinggal wisuda, namun ternyata sakit, padahal rencananya mau pulang, tapi ternyata Allah berkehendak lain," ujar Dr. Eko pada Tribun Jateng.
Mahasiswa yang berasal dari Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung tersebut ditemukan meninggal dunia di Gang Pisang, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Senin (19/12/2022) malam.
Eko Raharjo menyampaikan Unnes bertanggung jawab dan mengawal kepulangan almarhum.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari jajaran Polsek Gunungpati dan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), kematian Jody akibat sakit.
Dari hasil pemeriksaan luar tubuh yang dilakukan tim kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada fisik Jody.
Baca juga: Hari ini, Jenazah Mahasiswa Unnes yang Meninggal Dunia di Indekos Sudah Dipulangkan ke Bangka Barat
Pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga di Bangka Barat dan menghendaki untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Adapun bentuk tanggung jawab Unnes selaku kampus tempat Jody mengenyam pendidikan ialah membantu hingga pemberangkatan jenazah sesuai prosedur dari kepolisian maupun pihak rumah sakit.
"Sudah sah menyelesaikan skripsi dan dosen sudah menandatangani surat penyelesaian skripsi, dan berencana pulang untuk mengabari keluarga tentang wisuda tersebut," terang Dr. Eko.
Ia bisa memastikan Jody akan tetap mendapatkan haknya sebagai sarjana pada momen wisuda mendatang karena telah menyelesaikan persyaratan penyelesaian pendidikan.
Baca juga: Kronologi Jody Mahasiswa Unnes Semarang Meninggal Menurut Polisi: Berbaring di Kasur, Lalu Tiada
Tubuh Jody telah dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang hingga dilakukan keputusan keluarga terkait berkas otopsi dan pemulangan jenazah.
Sebelumnya diinformasikan bahwa Jody ditemukan meninggal dunia di sebuah kos Gang Pisang.
Jody bukanlah penghuni kos tersebut, melainkan menumpang pada rekan satu daerahnya bernama Akbar. (*)