Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

LIPSUS HARI INI : Ribuan Rumah di Pesisir Tergenang Rob di Desa-desa Berjarak 500 Meter dari Pantura

Banjir rob dan abrasi sudah menjadi fenomena alam di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura). Masyarakat di pesisir Pantura makin terdampak oleh kenaikan

TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
Suasana terjadi banjir rob di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Banjir rob dan abrasi sudah menjadi fenomena alam di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura).

Masyarakat di pesisir Pantura makin terdampak oleh kenaikan air permukaan laut, dan penurunan permukaan tanah.

Dan faktanya, akhir-akhir ini banjir rob makin sering terjadi. Bahkan dalam sebulan bisa terjadi 3 kali rob.

Abrasi makin ganas dan terus menggerogoti daratan.

Dan air rob menggenangi daratan, tiap bulan purnama, makin lama keringnya. Alias, genangan air rob terjadi di desa-desa terdekat pantai. Bahkan puluhan desa sudah dikosongkan oleh penduduknya.

Kondisi demikian terjadi di Kota Tegal, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, dan sebagainya.

Rumah-rumah di pesisir pantai yang terdampak rob dan abrasi, sudah berkali-kali ditimbun dan ditinggikan hingga dibuat dua lantai.

Dan faktanya tidak sedikit rumah, bagian lantai satu tergenang rob. Sebut saja di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, atau di Sayung, dan Bonang Kabupaten Demak serta daerah lainnya.

Pantauan Tribunjateng.com di RW 03 Kampung Muaraanyar, Muarareja, Selasa (20/12/2022) pagi, rob setinggi kira-kira 30 sentimeter menggenangi perkampungan di bibir pantai tersebut.

Genangan air memasuki beberapa rumah warga yang belum dilakukan peninggian. Tambak bandeng yang berada persis di sisi jalan akses warga terendam air rob.

Beberapa warga harus mendorong sepeda motornya yang mogok untuk melintasi genengan air rob.

Air rob mulai naik pukul 04.00 WIB, lalu surut mulai pukul 09.00.

Di Kampung Muaraanyar sendiri, tiga rumah sudah kosong dan tidak ditempati karena tergenang rob.

Dua di antaranya bahkan sudah dirobohkan oleh pemiliknya.

Seorang warga, Tika (36) mengatakan, Kampung Muaraanyar yang berada 500 meter dari bibir pantai masuk dalam wilayah RW 03 Kelurahan Muarareja.

Ada enam rumah di lingkungannya, tiga di antaranya sudah tidak dihuni. Pemiliknya lebih memilih tinggal bersama saudara atau membangun rumah baru.

Makin Sering

Banjir rob di Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Banjir rob di Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, Jawa Tengah. (TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama)

Ia mengatakan, saat ini rob lebih sering terjadi. Jika dulu biasanya tahunan, kini seminggu bahkan dua minggu sekali pasti terjadi rob.

"Seperti minggu ini, sudah tiga hari rob. Padahal dua minggu lalu baru saja rob," katanya kepada tribunjateng.com, Selasa (20/12/2022).

Tika mengaku untuk meninggikan rumah butuh biaya Rp 40an juta. Sangat mahal baginya. Saat ini baru menimbun atau meninggikan bagian depan rumah kira-kira setengah meter.

Itu pun sudah keluar biaya Rp 5 juta. "Kalau rob seperti ini sangat mengganggu aktivitas warga, sepeda motor jadi mogok," ujarnya.

Ketua RW 03 Kelurahan Muarareja, Nur Rochim (67) mengatakan, rob dan abrasi yang terjadi saat ini kondisinya semakin parah. Karena tidak lagi musiman tahunan, tapi tiap bulan rob bisa terjadi.

Ia mengatakan, lingkungan RW-nya menjadi daerah yang paling parah saat rob. Tercatat 450 rumah terdampak dan kemasukan air.

"Saat rob ada yang mengungsi ke saudaranya. Tapi banyak juga yang menunggu air rob surut," katanya.

Rochim mengatakan, kondisi semakin parah karena rob juga menggenangi tambak. Sedangkan di daerahnya banyak warga yang beraktivitas sebagai petani tambak. Luas tambak kurang lebih mencapi 100 hektare.

Ia pribadi sebagai petani tambak bandeng selalu merugi saat terjadi rob. Sebab dalam lima bulan seharusnya panen sebanyak 15 kuintal ikan bandeng, panennya hanya 4-5 kuintal.

"Kalau dulu keuntungan mencapai Rp 20 juta- Rp 50 juta tiap panen. Setelah rob bulanan ini, keuntungan kisaran Rp 5 juta- Rp 10 juta," ungkapnya.

1.064 Rumah Terdampak

Suasana Banjir Rob yang berada di Purworejo Kabupaten Demak.
Suasana Banjir Rob yang berada di Purworejo Kabupaten Demak. (TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama)

BPDB Kota Tegal menyampaikan ada sebanyak sembilan kelurahan yang terdampak rob dan abrasi di Kota Tegal. Dari kelurahan tersebut, ada sebanyak 1.064 rumah warga dan 133,58 hektare tambak bandeng yang terdampak.

Kepala BPBD Kota Tegal melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Tribowo Cahyanto mengatakan, kelurahan terdampak rob tersebar di tiga kecamatan di Kota Tegal.

Lima kelurahan pertama ada di Kecamatan Margadana yang biasanya disebabkan oleh luapan air di Kali Kemiri.

Meliputi Kelurahan Kaligangsa, Krandon, Cabawan, Margadana, dan Pesurunganlor.

Lalu di Kecamatan Tegal Timur, yaitu Kelurahan Panggung dan Mintaragen. Terakhir daerah terparah di Kecamatan Tegal Barat, yaitu di Kelurahan Tegalsari dan Muarareja.

"Kondisi rob Kota Tegal kategorinya sedang, tapi tidak separah seperti di Pekalongan dan Demak. Saat rob ketinggian air biasanya 10-30 centimeter," kata pria yang akrab dipanggil Bowo kepada tribunjateng.com, Senin (19/12/2022).

Berdasarkan hasil assessment, tercatat sebanyak 1.064 akan kemasukan air saat rob.

Rinciannya sebanyak 614 unit di Panggung, 14 unit di Mintaragen, 225 unit di Muarareja, dan 211 unit di Tegalsari.

Di sektor perekonomian, dampak rob merugikan petani tambak dan pemilik warung di objek wisata pantai.

Tambak terdampak secara keseluruhan luasnya mencapai 133,58 hektare, rinciannya 4,6 hektare di Muarareja, 10,19 hektare di Panggung, 76,3 hektare di Margadana, dan 3,5 hektare di Pesurunganlor.

"Untuk sektor perdagangan warung yang terdampak mencapai 242 unit, rinciannya sejumlah 46 unit di Pantai Pulo Kodok, 90 unit Pantai Batamsari, dan 106 di Pantai Muarareja," jelasnya.

Menurut Bowo, selain melakukan assemennt saat rob, pihaknya juga mengevakuasi masyarakat rentan dan ibu hamil ke tempat aman.

Ada bantuan berupa sembako dan makan serta obat-obatan. Meski begitu, banyak masayarakat yang tidak mau mengungsi dan merasa sudah terbiasa dengan kondisi saat rob.

Empat Kecamatan

Di Kabupaten Demak, abrasi dan banjir rob terbilang paling parah di Jawa Tengah. Ada empat kecamatan di Demak yang terdampak rob dan abrasi yaitu Kecamatan Wedung, Kecamatan Bonang, Kecamatan Sayung dan Kecamatan Karangtengah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Akhmad Sugiharto mengatakan banjir rob di Kabupaten Demak bisa teratasi bila ada bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

"Penanganan rob di 4 kecamatan memang cukup besar. Kami tidak bisa jalan sendiri, harus ada dukungan dari provinsi maupun pusat," kata Sugiharto kepada Tribunjateng, Selasa (20/19/2022).

Sugiharto menyebut, banjir rob di Demak makin parah dengan adanya reklamasi di pesisir Semarang. Yaitu setelah pembangunan tanggul laut. Sehingga air laut menuju ke tempat rendah, Demak.

Beberapa program antara lain pembangunan tanggul laut, peninggian jalan, normalisasi sungai dan penanaman magrove sudah direncanakan. Tapi semua itu butuh bantuan campur tangan Pemprov dan Pemerintah Pusat.

Sementara ini, Demak baru bisa menangangi banjir di Kecamatan Bonang. Itu pun hanya peninggian jalan.

Menurut Sugiharto, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 21 miliar untuk peninggian jalan di Bonang.

"Sebelumnya, peninggian jalan Kabupaten menggunakan APBD, kemudian dari dana pusat DAK. Tapi karena banyaknya jalan tergenang rob, Demak belum bisa mengatasinya," teranganya.

Pada perbaikan yang dilakukan, pihaknya telah menganggarkan Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar akan tetapi belum mencukupi. (tim-bersambung)

Baca juga: Link Live Streaming PSIS Semarang vs Bali United, Kick Off Pukul 18.30 WIB di Stadion Manahan Solo

Baca juga: Agus Hartono yang Ditangkap di luar Bandara Ahmad Yani Disebut Rugikan Negara Sekitar Rp 26 Miliar

Baca juga: Alasan Polisi Bripka WF Menikam Seniornya Aiptu Ruslan Hingga Tewas, Bermula Diminta Push Up

Baca juga: Pusat Penelitian Diresmikan, Ganjar: Semoga Jadi Titik Balik Rempah Indonesia Menguasai Dunia

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved