Berita Semarang
Pastikan Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Nataru Aman, Mbak Ita: Spekulan Wajib Diwaspadai
Mbak Ita mewanti-wanti jajarannya agar tindak spekulan yang manfaatkan Nataru.
Penulis: budi susanto | Editor: sujarwo
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mewanti-wanti jajarannya agar menindak spekulan yang memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Terutama pihak yang mencari keuntungan berlebih dan mematok harga sembako tinggi.
Permainan spekulan tersebut dikatakan Plt Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita akan merugikan masyarakat.
"Apalagi jelang Natal dan pergantian tahun, pastinya kebutuhan pokok akan merangkak naik. Jika ada spekulan akan membuat harga sembako di pasar tak terkendali," terangnya, Rabu (21/12/2022).
Untuk itu Mbak Ita meminta Disperindag Kota Semarang melaporkan pergerakan harga kebutuhan pokok setiap hari.
Selain itu pengecekan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga ia minta dilaksanakan secara periodik.
Instruksi tersebut ditindaklanjuti oleh jajaran Pemkot Semarang dengan melakukan pengecekan harga di pasar tradisional.
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin turun langsung memimpin pengecekan harga kebutuhan pokok jelan Natal dan pergantian tahun.
Sejumlah pasar tradisional dilakukan peninjauan, satu di antaranya Pasar Jatingaleh. Di sana Sekda Kota Semarang bersama Forkompinda langsung bertanya ke para pedagang terkait harga beberapa komoditi.
"Kami belum menemukan adanya spekulan saat ini. Namun kami tidak akan berhenti melakukan pengecekan," ujarnya.
Iswar berujar, TNI Polri melalui satgas pangan juga bekerjasama dengan Pemkot Semarang dalam hal pengecekan harga kebutuhan pokok.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir praktik nakal para spekulan yang memanfaatkan momentum Natal dan pergantian tahun.
Dalam pengecekan harga, Iswar menjelaskan beberapa komoditi pangan mengalami kenaikan harga.
"Beras, telur dan daging ayam di pasar tradisional mengalami kenaikan di angka 5 sampai 10 persen. Namun kenaikan itu masih dalam taraf wajar," terangnya.
Diterangkan lebih detail, harga telur di Pasar Peterongan mencapai Rp 28 ribu perkilogramnya.
Sementara harga telur di Pasar Jatingaleh lebih tinggi mencapai Rp 30 ribu perkilogram.
Ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional juga dinyatakan Iswar masih mencukupi.
"Selain pasar tradisional kami akan melakukan pengecekan ke produsen sembako untuk memastikan harga dan ketersediaan sembako," Imbuhnya.(*)
