Berita Semarang
16 KK Warga Jateng yang Ikut Transmigrasi Diberangkatkan, Diharap Mampu Olah Lahan yang Diberikan
Sebanyak 16 KK warga Jawa Tengah yang ikut program transmigrasitelah diberangkatkan.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
Triyono yang sebelumnya berprofesi sebagai penjual mi tek-tek di Kabupaten Grobogan mengaku penghasilan di Jawa hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Sedangkan prospek perkembangan masa depan untuk anak, kurang menjanjikan.
"Kalau di transmigrasi, istilahnya kan bisa pertanian atau apa, memang untuk sementara ini, perjuangannya kan harus (menunggu) empat tahun atau lima tahun," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (21/12/2022).
"Memang sulit, tapi lama kelamaan kalau sudah di jalani, bisa adaptasi disana (masa depan) anak-anak bisa lebih cerah," imbuhnya.
Lebih dalam, Triyono mengungkapkan saat berada disana, ia akan menjadi petani kopi robusta. Pasalnya program yang diberikan pemerintah Kabupaten Lamando pertanian tersebut.
"Kalau potensi disana, harapan kita cuman sawit, cuman disana itu diprogramkan dari Kabupaten Lamado itu kopi robusta," jelasnya.
Tak hanya itu, kata dia, dalam masa bimbingan pemerintah, semua keperluan para transmigrasi ini disediakan oleh pemerintah.
"Sebetulnya tidak dijanjikan, cuman istilahnya, kayak anggaran 2022 itu, semua kebutuhan hidup itu di penuhi. Rumah di kasih, lahan dikasih dua hektar, per KK," ungkapnya.
Sebelum diberangkatkan, para calon warga transmigrasi ini juga telah mendapatkan pelatihan kerja, selama empat hari di Balai Latihan Kerja, tiap daerah masing-masing.
"Pelatihannya untuk laki-laki pertukangan, perajin rotan, sama pertanian,"
"Kalau yang ibu rumah tangga, bikin tempe, susu kedelai, kripik pisang dan kue," tutupnya. (*)