Berita Semarang
Alat Excavator Mini Dikerahkan untuk Keruk Material Longsor di Bukit Gunung Brintik Semarang
Gundukan material tanah longsor yang menutupi jalur alternatif itu telah dikeruk.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gundukan material tanah longsor bercampur sampah yang menutupi jalur alternatif warga Kelurahan Randusari di lereng Bukit Brintik dan menimpa dua ruangan SMP Dominico Savio, kini telah dikeruk oleh alat excavator mini milik DPU Kota Semarang.
Dalam membersihkan sisa-sisa meterial longsong di sebagian lereng Bukit Gunung Brintik, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dibantu oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Semarang.
Hal itu diungkapkan Pengawas Lapangan Bidang SDA Dinas Pekerja Umum Kota Semarang, Kristanto.
Dalam pembersihan ini, Ia menerjunkan 10 orang, dua kendaraan dump truk dan satu excavator mini.
"Kita dari tim DPU mendatangkan alat excavator kecil guna membuka jalan akibat longsor untuk akses warga," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (23/12/2022).
"Sebentar lagi juga memasuki musim ajaran baru, musim masuk sekolah," lanjutnya.
"Diharapkan ini, kalau sudah terbuka, nanti (bisa digunakan) kegiatan warga dan anak-anak (yang lewat untuk) belajar," bebernya.

Dalam melakukan pengerukan sisa matreal di lokasi tersebut, ia mengaku terkendala dengan akses jalan yang kecil. Sehingga peralatan yang digunakan untuk memuat matreal longsoran tanah tersebut tidak sampai ke lokasi.
"Untuk kendalanya itu akses jalan yang terlalu kecil, sehingga excavator maupun akses mobilisasi antara pembuangan material longsor (tidak) sampai di lokasi. (untuk melangsir tanah) jalannya jauh," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Tribunjateng.com di lokasi, tampak ada satu alat excavator yang mengeruk gundukan tanah longsor bercampur sampah.
Tanah yang telah dikeruk oleh excavator kemudian dibawa oleh para pekerja mengunakan gerobak sorong, menuju ke dump truk yang terparkir di bawah.
Jalan yang terkena tanah longsor tersebut tidak lebar, hanya bisa dilewati dua kendaraan roda dua.
Hal itu menjadi penyebab kendaraan dump truk tidak bisa ke lokasi.
Kristanto memperkirakan, bila cuaca Kota Aemarang mendukung, tidak sering hujan, pengerukan ini akan rampung dua minggu lagi.
"Kalau tidak ada kendala dua minggu lagi selesai untuk akses jalan," katanya.
Sementara Kepala SMP Domenico Savio, Antonious mengaku bila dua ruangan SMP Domenico Savio yang terkena longsor belum digunakan karena belum diperbaiki.
"Belum, kita belum menjamah ke situ, karena kan harus dimulai dari atas dulu. Belum kita apa apakan," ungkapnya
Selain dua ruangan, longsoran tanah juga merusak 6 blower AC yang berada di belakang ruangan.
"Tidak hanya ruangan, disitu ada AC (jumlahnya) 6, Itu harus di ganti baru juga," imbuhnya

Dengan adanya pengerukan sisa-sisa matreal yang dilakukan DPU Kota Semarang, ia merasa bersyukur.
"Kami kan tenaganya manual, kebetulan ada tenaga dari DPU kita bersyukur," ucapnya.
Selain itu, ia menyampaikan harapanya kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di lereng Bukit Gunung Berintik agar musibah tanah longsor bercampur sampah tidak terulang lagi.
Pasalnya kejadian tanah longsor yang menimpa SMP Domenico Savio sudah dua kali terjadi.
Antonius berharap pihak berwenang turut perhatian terhadap kejadian bencana tersebut.
Termasuk, untuk mengedukasi warga agar tidak membuang sampah yang diduga menjadi penyebab longsor itu, di lereng Brintik tersebut.
"Sebagaian besar kan sampah plastik dan lain sebagainya. Kalau itu bisa di dampingi, ditemani lalu juga, diedukasi, supaya tidak membuang sampah lagi, karena memang daerah sini rawan sampah," tutupnya. (*)