Pj Bupati Cilacap & TJKPD Temukan Produk Pangan Berbahan Kimia Saat Pantau Stok Bahan Pokok

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar bersama Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) melakukan pantauan stok bahan pokok jelang Nataru di pasar tradisional. Jumat (23/12).

Pantauan dilakukan di Pasar Sidodadi Sakalputung dan Pasar Tanjungsari, Cilacap.

Dalam pantauan, TJKPD menemukan beberapa produk pangan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti pewarna kain Rhodamin B, borax dan formalin.

Pewarna kain ditemukan pada produk kerupuk, sedangkan formalin masih ditemukan pada produk mie dan teri nasi.

“Ini rutin dilakukan karena ini (bahan kimia) sangat membahayakan masyarakat. Kita bisa melihat warnanya sudah kelihatan. Tetapi lebih valid ketika dilakukan uji Lab,” kata Yunita.

Atas temuan ini, Yunita mengimbau para pedagang untuk tidak lagi mengambil produk bahan pangan dari produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya. 

Selain pengecekan bahan pangan berbahaya, Yunita juga melakukan pengecekan harga dan stok bahan pokok di kedua pasar tersebut.

Jelang Nataru ini diketahui fluktuasi harga kebutuhan pokok masyarakat di Cilacap masih terpantau stabil.

“Kenaikannya relatif tidak terlalu tinggi,” kata Yunita.

Kendati demikian, ada sejumlah bahan pangan yang mengalami kenaikan cukup tinggi, yaitu daging ayam dan cabai rawit. 

Saat ini, harga daging ayam masih berkisar di angka Rp35 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk cabai rawit merah, harganya juga masih berada di kisaran Rp35 ribu per kilogram.

Sementara itu untuk harga bahan pangan yang lain masih terpantau stabil. 

Seperti harga cabai merah keriting Rp28 ribu per kilo, bawang merah Rp32 ribu per kilo dan bawang putih kating Rp26 ribu per kilo.

Kemudian untuk telur ayam ras dengan harga Rp28 ribu per kilo, daging sapi Rp135 ribu per kilo dan minyak goreng curah dibanderol Rp14 ribu per liter.