Guru Berkarya
Model PBL dengan Teknik MC dalam Meningkatkan Menulis Cerpen
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting diajarkan di sekolah sejak dini.
Oleh: Ismayani Susana, Guru Bahasa Indonesia, SMPN 1 Mungkid, Kabupaten Magelang
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting diajarkan di sekolah sejak dini. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang tingkatannya paling tinggi. Keterampilan menulis mampu membentuk generasi masa depan yang kreatif, mampu melahirkan tuturan atau ujaran yang komunikatif, jelas, runtut, dan mudah dipahami. Tulisan yang baik menuntut suatu penggambaran pokok persoalan yang jelas, pengungkapan ide-ide secara sistematis dan pokok persoalan yang dibahas sesuai dengan minat dan pengalaman seseorang.
Salah satu keterampilan menulis yang bisa dikembangkan di kelas jenjang SMP terutama di kelas IX adalah menulis cerita pendek (cerpen). Cerpen merupakan karya sastra yang menyampaikan gagasan dalam kehidupan dengan bahasa tulis. Dengan menulis cerpen, peserta didik dapat mengekspresikan perasaan, pengalaman, dan juga permasalahan dari kehidupan sehari-hari (Jabrohim, 1994).
Pembelajaran menulis cerpen di SMP N 1 Mungkid belum menunjukan hasil yang optimal. Peserta didik menyampaikan kendala antara lain: (1) tidak memiliki bahan yang akan mereka tulis; (2) merasa kesulitan mengungkapkan ide-ide atau gagasan; (3) kurang memadainya kemampuan kebahasaan yang mereka miliki; (4) kurang pengetahuan tentang kaidah-kaidah sastra; (5) kurang menyadari akan pentingnya latihan menulis. Mereka juga terlihat masih kurang berani menunangkan ide cerita, kurang percaya diri, kurang kreatif, kurang mampu mengomunikasikan ide ceritanya, serta kurang mampu bekerja sama dengan teman dalam mengumpulkan bahan untuk membuat cerpen. Mereka rata-rata hanya mengikuti pembelajaran dengan pasif. Ketika guru menyuruh mereka untuk segera menulis cerpen, mereka tidak segera melakukannya dengan berbagai alasan.
Guna mengatasi hal tersebut maka Guru perlu menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada peserta didik. Model pembelajaran tersebut harus mampu menciptakan suasana yang menarik, merangsang, menimbulkan minat belajar yang tinggi. Minat belajar yang tinggi akan berdampak besar bagi peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Model pembelajaran yang dipilih oleh Guru adalah Problem Based Learning (PBL) dengan teknik Melanjutkan Cerita (MC). Strategi ini digunakan untuk mengatasi permasalahan peserta didik yang merasa tidak memiliki bahan yang akan ditulis ke dalam cerpen dan merasa kesulitan mengungkapkan ide-ide atau gagasan. Strategi ini juga dapat mengatasi masalah kekurangberanian dalam menunangkan ide cerita, kekurangpercayaan diri, kekurangmampuan dalam mengomunikasikan ide ceritanya, serta kurang bisa bekerja sama dengan teman. Implementasi model pembelajaran ini relative sederhana namun memiliki dampak yang besar, terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa.