Geger Keraton Solo
Keraton Solo Kembali Memanas, Dua Kubu Saling Mengadu ke Polisi Dipicu Bentrokan Jumat Malam
Dua kubu yang berselisih di dalam Keraton Solo saling mengadukan ke pihak kepolisian.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: sujarwo
"Kami-kami ini diminta keterangan sebagai saksi ya kami siap. Biar tidak ada simpang siur agar penegakkan hukum tegak. Agar juga menjadikan semua hal gamblang," jelasnya.
Dani mengungkapkan, total ada 4 korban yang menderita luka cukup serius dalam insiden terbit.
"Korban terluka banyak. Kami hanya konsentrasi kepada korban yang mengalami luka cukup parah. Kemarin ada 4. Terluka lumayan parah dan ada yang masih operasi," ucapnya.
Pihaknya menuturkan, tragedi Jumat malam bisa menjadi pembelajaran agar kejadian main hakim sendiri kepada abdi dalem tidak terulang.
"Kami berharap bisa menjadi pembelajaran agar tidak main hakim sendiri kepada abdi dalem di luar batas penganiayaan," ungkapnya.
Polresta Solo Siap jadi Fasilitator
Pihak Polresta Solo siap menjadi fasilitator proses mediasi dari dua kubu di dalam Keraton Kasunanan Solo yang saat ini tengah berkonflik.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, pihaknya akan mengundang pihak PB XIII dan LDA untuk melakukan mediasi.
Tujuannya, lanjut Iwan, agar friksi yang selama selama ini terjadi di dalam pihak keraton bisa terselesaikan.
"Kami undang seluruh pihak keraton, dari mulai sinuhun dan adik-adiknya. Kami sudah beberapa kali berbicara dengan internal leraton. Pihak yang mungkin ada friksi kami coba mediasi agar ketemu solusi yang baik," tuturnya.
Iwan menjelaskan, hal tersebut menjadi solusi terbaik mengingat seluruh orang yang terlibat dalam konflik sinuhun dan LDA adalah keluarga besar Keraton Kasunanan Solo.
"Intinya itu kan keluarga semua saya sudah bertemu Mas Wali dan Gusti Purboyo (Putra Mahkota) juga menyampaikan agar rekonsiliasi. Permasalahan ini diselesaikan dengan cara baik-baik saja," ungkapnya.
Iwan juga menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan upaya lain di dalam keraton selain agar keduanya mau menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan.
"Kami dari pihak luar keraton harapannya segera bisa rekonsiliasi lah. Sebab itu kita tidak melakukan upaya lain di keraton, karena kami menyadari itu lingkungan keraton dan kami menyadari semua adalah keluarga," ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Iwan, peletakan petugas jaga untuk pengaman kawasan keraton akan dilakukan bila ada permintaan dari kedua belah pihak.