Berita Ungaran
Kucurkan Rp 5 Miliar Untuk Pembangunan Lumbung Pangan, Ngesti Pesan Penggilingan Beras Dirawat
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengucurkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk membantu penyediaan infrastruktur lumbung pangan di lima kecamatan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengucurkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk membantu penyediaan infrastruktur lumbung pangan di lima kecamatan di Kabupaten Semarang.
Pembangunan infrastruktur itu meliputi gedung untuk penyimpanan lumbung pangan terutama beras, bangunan untuk produksi berisi alat penggilingan beras atau rice mill.
Rice mill tersebut berfungsi mengupas padi langsung menjadi beras.
Baca juga: Stok Aman, Ganjar Pranowo Sebut Jawa Tengah Tak Perlu Jatah Beras Impor: Justru Beras Jateng Piknik
Lima kecamatan yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pertanian tersebut yakni Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat, Desa Kesongo Kecamatan Tuntang, Desa Susukan Kecamatan Susukan, Desa Kedungringin Kecamatan Suruh, dan Desa Sukorejo Kecamatan Suruh.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, dana itu disalurkan langsung ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) masing-masing kecamatan.
“Tentunya infrastruktur ini agar tetap dirawat dirawat, dimanfaatkan sebaik-baiknya, organisasi juga harus kuat, guyub dan rukun,” ujar Ngesti seusai peresmian lumbung pangan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (27/12/2022).

Terkait upayanya dalam memajukan bidang pangan, terutama pertanian padi, Ngesti mengatakan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM terkait terkait pembangunan koperasi bagi para petani.
“Jadi agar tidak terjadi penyelewengan pupuk, diharapkan para petani bisa membuat koperasi.
Dengan adanya koperasi nanti bisa menjadi jembatan antara petani dengan beberapa perusahaan yang akan ikut membantu," imbuhnya.
Ngesti juga menyoroti programnya untuk melakukan pemurnian tanah.
Baca juga: Ganjar Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Tahun Baru 2023
Dia menginginkan para petani bisa mendapatkan edukasi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.
“Karena jika petani terlalu sering menggunakan pupuk kimia maka tanah akan keras dan sulit untuk ditanami.
Kami bersama dinas pertanian sudah mencoba di Kecamatan Getasan melakukan pemurnian tanah dengan menggunakan pupuk organik, " pungkasnya. (*)